- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
- Pemkab Dan DPRD Siapkan Agenda Pembahasan Lanjutan Terkait Struktur Fiskal
- APBD 2026 Fraksi Aspirasi Rakyat Minta Strategi Pendapatan Konkrit
- Bupati Jawab Usulan F PKB Terkait Pengawasan Csr Perusahaan Tambang
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
Dukung Asta Cita, Kabareskrim Targetkan Berantas Kampung hingga Tutup Jalur Narkoba

MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menargetkan untuk memberantas seluruh kampung narkoba serta menutup jalur masuk narkotika dalam periode 100 hari Asta Cita.
Wahyu mengatakan target pemberantasan narkoba dalam 100 hari tersebut merupakan komitmen dari Bareskrim Polri untuk mendukung program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Pemberantasan narkoba masuk dalam Asta Cita ke-7 Bapak Presiden Prabowo Subianto yaitu 'Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi dan penyelundupan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/11).
Baca Lainnya :
- Polda Metro Jaya–FWP Gandeng PWI Jaya Gelar UKW, Wujudkan Wartawan Profesional di Lingkungan Kepolisian
- Kasat Narkoba Polres Blitar Kota Sabet Anugerah Ops Tumpas Narkoba Semeru 2025 dari Kapolda Jatim
- Mahasiswa FISIP UHAMKA Gelar CSR GETCANA di SMPN 55 Jakarta, Bekali Remaja dengan Edukasi Anti-Narkoba
- Wali Kota Blitar Dorong Bunda Paud Fondamen Manusia Berkarakter Indonesia Emas
- Peduli Dengan Generasi Muda, Babinsa Koramil Curug Hadiri Sosialisasi Bahaya Narkoba
Wahyu mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah memberikan atensi khusus untuk memberantas narkoba dari hulu hingga ke hilir. Karenanya, ia menyebut perang terhadap narkoba bakal terus dilakukan hingga ke akar-akarnya.
"Narkoba selain membahayakan kesehatan juga bisa menimbulkan gangguan mental dan yang berbahaya adalah merusak generasi muda," tuturnya.
Menurutnya menghadapi Indonesia Emas 2045 jangan sampai generasi muda jangan sampai terpengaruh oleh narkoba, karena akan menjadi beban buat negara.
"Kita dihadapkan dengan bonus demografi menuju Indonesia emas tahun 2045. Apabila generasi muda kita ini terpengaruh dengan narkoba, maka akan sangat beban buat kita semua," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Wahyu memerintahkan seluruh jajarannya untuk bisa melakukan penegakan hukum dan mengubah kampung-kampung tempat peredaran gelap narkoba menjadi wilayah bebas dari narkotika.
Ia juga mendorong agar jajaran di tingkat wilayah dapat bekerja sama dan berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan pencegahan peredaran narkoba.
"Untuk mengubah kampung-kampung yang menjadi tempat peredaran gelap menjadi kampung yang bebas dari narkoba. Sehingga memiliki daya tangkal dan daya cegah terhadap peredaran gelap narkoba," jelasnya.
Selain kampung narkoba, Wahyu mengaku telah meminta jajarannya untuk mengidentifikasi dan menutup jalur-jalur masuknya narkoba dari Jaringan Internasional menuju Indonesia. Mulai dari Jalur Laut, Udara, hingga Darat.
Kendati demikian, ia mengakui untuk menutup jalur-jalur peredaran narkotika khususnya jalur laut bukanlah perkara yang mudah. Meski begitu, Wahyu mengatakan pihaknya akan terus berupaya menindak tegas para pelaku yang masih mencoba menyalurkan narkoba ke Indonesia.
"Salah satunya adalah dengan bekerja sama, kolaborasi. Kita bekerja sama dengan Bea Cukai, kita menggunakan kapalnya mereka, kita bekerja sama dengan Baharkam yang memiliki satuan Polisi Perairan dan Udara," tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyu juga mengaku telah memberikan arahan khusus kepada jajaran Polda wilayah yang berada di daerah perbatasan untuk lebih giat lagi melakukan pengawasan dan penindakan jaringan narkotika.
Ia juga memerintahkan agar pengungkapan kasus-kasus narkotika tidak hanya berfokus mengejar kuantitas semata. Wahyu meminta agar jajaran narkoba untuk dapat mengungkap jaringan narkoba hingga tuntas ke aktor utamanya.
"Kita kejar adalah jaringannya. Ketika kita mengungkap satu kasus yang harus kita bongkar adalah jaringannya. Kalau nangkap satu orang terus hanya dipenjara satu orang, itu enggak selesai," pungkasnya.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).

.jpg)















