Diklat Jurnalistik: Kupas Pers dalam Literasi Cyber Society

By Achmad Sholeh(Alek) 05 Des 2023, 13:44:47 WIB Teknologi
Diklat Jurnalistik: Kupas Pers dalam Literasi Cyber Society

Keterangan Gambar : Pelatihan (Diklat) Jurnalistik NasionalNews.id


MEGAPOLITANPOS.COM, Banyumas - Pers sebagai penyambung lidah dalam mempertegas literasi Cyber Society. Pentingnya hal itu menjadi salah satu materi dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurnalistik NasionalNews.id yang mengangkat tema, "Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme Wartawan",  yang digelar di Bukit Tengtung Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (2/12/2023).

Cyber Society merupakan kondisi masyarakat yang tercipta sebagai konsekuensi akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet.

Pemerhati Media Sosial, Ehadiwijoyo menyatakan, penemuan internet telah menghasilkan ruang dan media baru dengan karakteristik masyarakat yang berbeda, dan juga munculnya budaya-budaya baru.

Baca Lainnya :

"Cyberspace atau ruang maya telah melahirkan tipe masyarakat baru yang begitu interaktif dalam berkomunikasi," terangnya.

Menurutnya, tak hanya sekadar menjadi konsumen dari berbagai macam informasi dan media baru yang lebih dikenal dengan istilah konten, namun khalayak umum dapat pula berperan sebagai produsen sekaligus distributor informasi dan konten media baru.

"Secara kategoris kehidupan masyarakat modern sekarang dapat dibedakan dalam tiga macam masyarakat, yaitu masyarakat realitas, masyarakat simbolik dan masyarakat siber atau cyber society," kata Ehadiwijoyo yang familiar disapa Erwin.

Tujuan diangkatnya tema ini dalam Rapat Kerja (Raker) 2023 dan Diklat Jurnalistik NasionalNews.id di Banyumas, lanjut Erwin, agar insan pers bisa lebih mengambil peran menjadi penyambung lidah dalam memberikan arahan kepada khalayak luas, dalam literasi menjadi rakyat masyarakat maya  atau The Cyber Society People, dan menjadikan dunia Cyber sebagai salah satu lahan mencari ilmu, nafkah dan bersosialisasi.

"Fenomena masyarakat realitas, merujuk pada masyarakat yang menciptakan dan mengolah makna, yang terbentuk oleh interaksi sosial di dunia nyata. Masyarakat simbolik adalah masyarakat yang dibentuk oleh konstruksi media atas realitas yang terjadi di dalam masyarakat. Sedangkan masyarakat siber atau cyber society berada dalam struktur model komunikasi yang kompleks," tuturnya.

Secara mendasar, jelas Erwin, setiap orang dipaksa untuk melek atau harus tahu media digital yang berbasis pada teknologi digital,  sebagai syarat untuk bisa menjadi konsumen informasi maupun produsen informasi. Di dalam masyarakat siber terjadi implotion realitas atau membooming, di mana realitas nyata dan realitas simbolik bercampur dengan realitas palsu akhirnya menimbulkan ledakan ke dalam dan mengaburkan realitas di dalamnya.

"Kebenaran menjadi semakin sulit untuk ditemukan dalam kehidupan masyarakat siber, karena tumbuh suburnya realitas palsu tersebut," pungkasnya.(Reporter: Achmad Sholeh Alek)




  • PRSI Targetkan 1 Juta Lapangan Pekerjaan di Sektor Industri Robotik di Indonesia

    🕔12:53:09, 20 Jul 2024
  • Ketum PRSI, Wahyu Hidayat Bersilaturahmi Dengan Wapres Terpilih, Gibran Rakabuming Raka di Solo

    🕔07:54:17, 17 Jul 2024
  • Ketum PB. PRSI, Wahyu Hidayat Resmikan Kantor PRSI Daerah Istimewa Yogyakarta

    🕔23:32:12, 15 Jul 2024
  • Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo Mengukuhkan Pengurus PRSI

    🕔15:10:47, 17 Mei 2024
  • Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas Menyambut Baik Turnamen Robotika oleh PRSI

    🕔21:57:26, 11 Mei 2024
  • Loading....


    Kanan - Iklan Sidebar

    Temukan juga kami di

    Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.