- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
- Pemkab Dan DPRD Siapkan Agenda Pembahasan Lanjutan Terkait Struktur Fiskal
- APBD 2026 Fraksi Aspirasi Rakyat Minta Strategi Pendapatan Konkrit
- Bupati Jawab Usulan F PKB Terkait Pengawasan Csr Perusahaan Tambang
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya

Keterangan Gambar : Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Majalengka, Muh. Fajar Shidik Ch,. saat diskusi bersama awak media di Sekretariat PWI Majalengka. Jumat, (12/12/2025).
MEGAPOLITANPOS.COM MAJALENGKA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majalengka Jawa Barat tahun 2026 ini lebih rendah dibandingkan tahun 2025 yang mencapai Rp. 3,072 triliun.
Penurunan terutama disebabkan oleh berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat dan tidak adanya lagi Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat.
"Bahwa turunnya nilai APBD Majalengka tahun 2026 menjadi sekitar Rp. 2,984 triliun harus disikapi dengan strategi yang tepat agar program prioritas daerah tetap berjalan," ungkap Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Majalengka, Muh. Fajar Shidik Ch,. saat diskusi bersama awak media di Sekretariat PWI Majalengka. Jumat, (12/12/2025).
Baca Lainnya :
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
- Wakil I dan Ketua BK DPRD Kota Bogor, Teruskan Aspirasi Masyarakat Kota Bogor ke Pusat
- Guntur Wahono : Car Free Day Blitar Wujudkan Pola Hidup Sehat dan Mengatrol UMKam
- Anggota DPRD, Hj. Sri Neny Triana: Kita Ingin Pemuda Barito Utara Menjadi Pelopor Kemajuan
Menurut Fajar yang juga Ketua DPC PPP Majalengka, meski anggaran menurun, arah pembangunan tetap berpegang pada visi-misi Bupati Eman Suherman dan Wakil Bupati Dena M. Ramdhan, khususnya pada sektor infrastruktur, lingkungan hidup, dan pelayanan publik.
"Penurunan sekitar Rp. 88 miliar ini harus kita sikapi serius, agar program prioritas bupati tidak boleh berhenti hanya karena dana transfer turun," ujar Fajar.
Fajar juga mencatat target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Majalengka tahun 2025 mencapai Rp. 698 miliar. Namun, tingkat kemandirian fiskal daerah masih berada di bawah 20 persen, yang mana menunjukan bahwa Majalengka masih sangat bergantung pada pemerintah pusat dan provinsi.
"Kita harus jujur, kemandirian fiskal Majalengka masih rendah. Ini pekerjaan besar yang harus kita perbaiki bersama," tegasnya.
Meski demikian, Fajar menilai kondisi ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki fokus dan efektivitas anggaran.
"Keterbatasan anggaran bukan alasan untuk melemah. Justru momentum agar pemerintah lebih fokus, tepat sasaran, dan berkolaborasi dengan legislatif," katanya.
Kami Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kata Fajar, siap mengawal kebijakan pemerintah daerah agar prioritas pembangunan tetap berjalan, terutama di sektor infrastruktur, lingkungan, pendidikan, dan pelayanan publik.
Disebutkan, seperti bidang pendidikan, Fajar menekankan pentingnya pemetaan yang lebih akurat, terutama terkait implementasi Sekolah Rakyat, program nasional Presiden Prabowo Subianto yang mulai dijalankan di Majalengka untuk jenjang SLTP.
Diakhir ia menegaskan bahwa sekolah tersebut harus benar-benar ditujukan bagi keluarga miskin ekstrem, terutama masuk dalam kategori dari desil 1 dan desil 2.
"Dari survei, banyak anak di desa yang kesulitan melanjutkan ke SMP dan SMA. SD dekat, tapi SLTP dan SLTA letaknya jauh. Itulah yang membuat angka putus sekolah tinggi." tutupnya. ** (Agit)
















