Di Rapimnas, Nurdin Halid Serahkan Jabatan Ketum Dekopin ke Jimly Asshiddiqie

By Achmad Sholeh(Alek) 06 Feb 2025, 00:08:34 WIB Headline
Di Rapimnas, Nurdin Halid Serahkan Jabatan Ketum Dekopin ke Jimly Asshiddiqie

Keterangan Gambar : Nurdin Halid menyerahkan tampuk kepemimpinan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) periode 2024-2029 kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- Nurdin Halid menyerahkan tampuk kepemimpinan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) periode 2024-2029 kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Keputusan tersebut diambil Nurdin setelah berunding dengan keluarganya, dan melapor kepada Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. 


Hal itu diumumkan Nurdin dalam Rapimnas Dekopin di Hotel Artrotel GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025). 

Baca Lainnya :








"Saya telah menetapkan, setelah berunding dengan keluarga, setelah lapor kepada ketua umum saya, ketua umum Golkar, karena saya kader Golkar. Apapun yang menyangkut jabatan saya, saya harus lapor kepada beliau (Bahlil), dan beliau bisa memahami dan sebagainya. Oleh karena itu saya menetapkan Prof. Jimly sebagai ketua umum Dekopin," kata Nurdin dalam pidatonya. 


Anggota DPR RI ini memastikan tidak akan meninggalkan Jimly dalam mengurus serta membesarkan Dekopin. Ia akan membantu Jimly dari belakang, baik secara pemikiran maupun anggaran. 







"Sedikitpun Dekopin tidak akan saya tinggalkan. Saya berada dibelakang beliau dan dibelakang kita semua. Apa itu? Pemikiran, tenaga, dana, fasilitas, saya backup," kata Nurdin. 


"Insya allah apapun yang diminta beliau, demi eksistensi, demi keutuhan, demi Dekopin saya backup. Ini janji saya kepada kita semua," sambungnya. 


Nurdin menyampaikan, landasannya dirinya menyerahkan tampuk kepemimpinan  kepada Jimly. Pada saat Musyawarah Nasional (Munas) Dekopin pada 18-19 Desember 2024 di Acol, yang menetapkan Nurdin secara aklamasi, dirinya meminta mandat agar diberi kewenangan lebih apabila terjadi dinamika secara eksternal. 


Menurut dia, situasi peluang dan ruang saat ini, memaksa Dekopin untuk bisa menyesuaikan keadaan atau adaptif


"Saya mendapatkan mandat dari Munas. Saya terima kasih dipilih secara aklamasi, waktu itu saya minta satu mandat bahwa beri kewenangan kepada saya untuk menetapkan apabila ada dinamika eksternal yang saya pribadi, bukan tidak bisa menghadapi, mohon maaf saya karakter orang bugis yang berani menghadapi tantangan, tapi harus lihat situasi. Tidak selalu begitu. Lima tahun ini kita sudah hadapi dengan susah payah tapi saya senang, bangga karena kita bisa bertahan," kata Nurdin. 


Oleh karena itu, Nurdin menegaskan, pengumuman secara terbuka penunjukan Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua Umum Dekopin, agar eksistensi wadah koperasi ini te tetap terjaga. 


" Sebagai pejuang koperasi, pegiat koperasi saya tidak mungkin mempertahankan diri saya menjadi ketum Dekopin.dekopin adalah segalanya bagi saya.Saya percaya kepada Pak Jimly Asshiddiqie karena beliau adalah yang saya kenal sejak lama , sebab beliau juga paham betul konsep ekonomi koperasi," katanya.


Nurdin mengutip khalifah keempat Khualafaur Rasyidin, Ali bin Abi Thalib yang menyebutkan, kebenaran yang tidak terorganisasi dengan baik, akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi dengan rapi. 


"Makanya, saya tidak mau diam-diam. Hadirkan Dekopinwil, Dekopinda se-Indonesia. Ada juga yang secara virtual. Selamat berjuang Prof, insya Allah. Kata Ali Bin Abi Thalib, kebatilan dan kebohongan yang dilakukan secara terorganisir dan sistematis, maka bisa mengalahkan kebenaran yang hakiki, itu kata Ali Bin Abi Thalib. Jangan biarkan kebatilan dan kebohongan terorganisir berjalan terus," kata Nurdin.


Diketahui, dalam Rapimnas ini juga sekaligus pengambilan sumpah Jimmy

Asshiddiqie sebagai Ketua Umum Dekopin untuk periode 2024-2029, sekaligus pengukuhan kepengurusan. 


Lebih jauh terkait upaya rekonsiliasi Jimly menyebut akan melakukan terlebih dahulu pendekatan secara personal, dan dia berharap dalam tubuh Dekopin harus diakhiri segala pertikaian organisasi 


" Rekonsiliasi adalah nanti bagian dari subtansi kedepan, bertengkar terus tidak efisien, itu masalah teknis yang bisa di bicarakan, kita ketemu dulu, menghadap presiden. Kita kerjakan dulu Dalam rangka merealisasikan program Asta Cita, " imbuhnya.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).




  • Anis Byarwati Dukung Langkah Kemenkeu Kejar Tunggakan Pajak Rp60 Triliun: Lebih Baik dari pada Tambah Utang Baru

    🕔13:37:50, 16 Okt 2025
  • Tingkatkan Pertanian Wakil Wali Kota Blitar Elim Tyu Samba Temui Wamentan RI, Sudaryono

    🕔14:41:01, 16 Okt 2025
  • Kodim 0506/Tgr Komitmen Bantu Penyerahan Paket Pangan

    🕔15:25:19, 16 Okt 2025
  • Kodim 0510/Tigaraksa Gerak Cepat, Amankan UXO di Legok dan Curug

    🕔21:03:56, 16 Okt 2025
  • Pemuda Islam Nusantara Laporkan Dugaan Pencucian Uang dan Penggelapan Pajak PT AMJ ke PPATK

    🕔18:12:03, 14 Okt 2025