- Kementerian UMKM: KUR Harus Dukung UMKM sektor produksi untuk Entaskan Kemiskinan
- Babinsa Desa Cisoka Memantau Langsung Pendistribusian MBG
- Danramil 07/Pondok Aren Hadir di Peluncuran MBG Grab OVO Tangsel
- BNI Lanjutkan Pertumbuhan Kinerja Solid, Kredit dan Tabungan Naik 10% pada Kuartal I-2025
- Komsos Kunci Utama Sukses, Kemanunggalan TNI dengan Rakyat
- Partai Masyumi Siapkan Penguatan Kader untuk Lolos Pemilu 2029
- Optimalkan Sektor Ketenagakerjaan Dana DBHCHT, Disnaker Kabupaten Blitar Gelar Ketrampilan Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Kabupaten Blitar
- Pemkab Barito Utara Terbitkan Surat Edaran, Dukung Pembentukan Tujuh Puluh Ribu Koperasi Desa Merah Putih
- Diduga Oknum Satpol PP Tangsel Melakukan Intimidasi Terhadap Wartawan, Forwat Bakal Lakukan Aksi
- Rayakan Mayday Secara Damai dan Kondusif, ASPEK Indonesia Desak Presiden & Ketua DPR Kubur Omni bus law Cipta Kerja
Ongroseno: Efek Domino dibalik Keputusan Bebasnya Pegi Setiawan, 7 Terpidana Berpotensi Bebas

MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- Bebasnya Pegi Setiawan jadi tersangka kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon. Kini menuai reaksi publik dan tokoh hebat di Indonesia. Reaksi itu dalam bentuk komentar soal hukum di Indonesia. Salah satunya, Eks Wakapolri, Oegroseno, yang berkomentar soal bebasnya Pegi Setiawan dan 7 terpidana kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon.
Selain itu, ia juga sebutkan, bahwa putusan Hakim Eman yang menyebut Pegi Setiawan tak bersalah pada kasus Vina Cirebon dapat menimbulkan efek domino.
Baca Lainnya :
- Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian Pimpin Sertijab, Ini Pesannya
- Gegara ditolak Kencan, Pria di Majalengka Nekad Lakukan Tindak Kekerasan dan Pencurian
- 3 Pelaku Pencurian R4 Lintas Kabupaten di Majalengka Ditangkap
- Satu Desa Satu Polisi, Pemuda Warga Cicurug Majalengka Manfaatkan Lahan dengan Menanam Sayur dan Buah
- Ongroseno: Efek Domino dibalik Keputusan Bebasnya Pegi Setiawan, 7 Terpidana Berpotensi Bebas
Ia mengibaratkan, satu kena, maka akan jatuh semua. Oegroseno menambahkan, bahwa tujuh terpidana lainnya memiliki peluang besar untuk bebas, mengingat penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Bahkan, kata Oegroseno, sejak awal pengusutan kasus ini sudah banyak ketidaktaatan pada hukum acara pidana dan Peraturan Kapolri. Salah satu contohnya adalah pelaporan kasus yang semula dianggap kecelakaan, tetapi yang melaporkan bukan petugas lalu lintas yang menangani kasus tersebut sejak awal di jalan raya.
Oegroseno menegaskan bahwa jika para terpidana tidak terbukti terlibat dalam pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina Cirebon, maka mereka bisa dibebaskan.
Dia menyebut, hal ini akan terlihat dari keterkaitan alat bukti yang dikumpulkan oleh pihak polisi dan kalau itu tidak bisa dibuktikan, maka semuanya berpotensi bebas.
Sebelumnya diberitakan, hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Bandung Eman Sulaeman mengabulkan gugatan praperadilan yang diajukan Pegi Setiawan dan kuasa hukumnya dalam penetapan sebagai tersangka.
Dalam sidang praperadilan di PN Bandung, pada Senin 8 Juli 2024, hakim menyatakan status penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka kasus utama pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tidak sah menurut hukum.
Menimbang bahwa fakta di persidangan tidak ditemukan bukti satupun yang menunjukkan bukti bahwa pemohon dalam penyidikan yang dilakukan termohon pernah dilakukan pemeriksaan sebagai calon tersangka sebelum ditetapkan sebagai tersangka maka menurut hakim penetapan tersangka atas pemohon harus dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum,” jelas Hakim Eman Sulaeman di PN Bandung, Senin (8/7/2024).
Proses penetapan tersangka Pegi Setiawan oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar berdasarkan surat ketetapan Nomor SK/90/V/RES124/2024/Direskrimum tanggal 21 Mei 2024 atas nama Pegi Setiawan, beserta surat lainnya dinyatakan oleh hakim majelis sidang tidak sah dan batal demi hukum.
Hakim Eman Sulaeman menegaskan pihaknya tidak ada kepentingan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
" Perlu saya tegaskan, saya tidak ada kepentingan ya dalam perkara ini, jangan sampai ada asumsi-asumsi yang aneh, kalaupun ada orang yang mencoba mempengaruhi saya abaikan, tidak ada keuntungan," ujar Eman. (AS)
