- BNI Dukung Film Timur Karya Iko Uwais, Dorong Ekonomi Kreatif Nasional
- Evaluasi II Semester I Sanggar Tari Mustika Ayu Dinilai Disbudpar, Spektakuler
- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
Warga Mekarsari Alami Sesak Nafas, Diduga Dari Aroma Bau PT Bintang Kanguru

Keterangan Gambar : Pabrik yang diduga mengeluarkan aroma bau
MEGAPOLITANPOS. COM, Kota Tangerang-Ratusan Warga RT. 5 RW. 5 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari dipaksa untuk menikmati aroma tak sedap imbas pembakaran bahan baku PT Bintang Kanguru.
Masyarakat sekitar sudah sangat resah karena setiap pagi hari harus mencium asap berbau yang tidak wajar sehingga warga mengalami sesak nafas.
Penjelasan RT dan perwakilan warga setempat membenarkan asap hitam pekat keluar dari pabrik tekstil yang ternyata melakukan pembakaran berbahan Rubber Compound Oil (RCO) atau karet.
Baca Lainnya :
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
- Komisi II Gelar Raker Dengan Perumda PPJ
- Diduga Menyimpang Terkait Volume Paving Lapangan Kelurahan Turi Layak Ditelusuri APH
“Sejak 6 bulan lalu kami sudah melakukan komplain ke pabrik Bintang Kanguru tapi tidak ditanggapi,” ujar Ketua RT setempat Aryanto, Kamis 14 September 2023.
Masyarakat saat ini telah menyerahkan persoalan ini melalui kuasa hukumnya, Yanto Nelson Nalle.
Nelson, sejak mendapatkan kuasa dari masyarakat setempat itu langsung bertindak menempuh upaya hukum dengan mengirimkan surat aduan ke 19 instansi terkait.
Mulai dari instansi keamanan, Pemerintahan baik eksekutif dan legislatif tingkat lokal sampai pusat namun belum mendapat tanggapan.
“Padahal sudah 3 kali saya bersurat ke sejumlah instansi terkait, yang merespon hanya polsek Neglasari,” ungkap Nelson.
Nelson juga berkali-kali mengirim surat ke PT Bintang Kanguru dan sampai saat ini pun belum mendapat tanggapan.
“Surat sudah selalu dilayangkan kepada owner pabrik akan tetapi hingga saat ini belom ada tanggapan, apakah harus ada masyarakat yang meninggal dunia baru bisa terbuka hatinya,” ucap Nelson.
“Sudah tiga kali saya ke pabrik ini untuk melakukan mediasi akan tetapi nihil hasilnya, karena owner selalu tidak ada di lokasi sekitar pabrik atau tidak berani menemukan kami,” tegasnya
Nelson juga menyesalkan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang yang acuh terhadap penderitaan masyarakat korban pembakaran RCO PT Bintang Kanguru.
“DLH pun hingga saat ini belom membuka suara atau bungkam terkait asap pabrik yang keluar tersebut, ada apa?” tanya Nelson.Jhn
















