Breaking News
- BNI Raih Dua Gold Award Internasional, Strategi Pengembangan SDM Diakui Dunia
- Klarifikasi Pihak Management Speakout Lounge and Bar Pakons, Terkait Tudingan Tak Berijin
- Kementerian UMKM Lampaui Target Rasio Kewirausahaan Nasional 2025
- Kemenkop dan Gerakan Koperasi Galang Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Dana Capai Rp1,64 Miliar
- Ketua DPRD Jelaskan Perda Sistem Pertanian Organik
- Pemenang Perkara Incrach Minta Ketua Pengadilan Negeri Bekasi Dicopot Karena tidak Jalankan Eksekusi Perkara
- Sumber Amber Kandangan Destinasi Wisata Air yang Diyakini Bagus untuk Kesehatan Tubuh.
- Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif Dalam Anugerah KIP 2025
- Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan
- Ketahanan Energi Jadi Prioritas, Hulu Migas dan EBT Harus Berjalan Seimbang
Mengaku Tak Berminat Jadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Ini Alasan Kapolda Irjen Fadil Imran

MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengaku tak berminat menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan posisi Anies Baswedan. "Saya tidak berminat," cetus Fadil menjawab pertanyaan wartawan seusai memimpin acara Sertijab sejumlah pejabat Kapolsek wilayah hukum Polda Metro Jaya di Balai Polda Metro Jaya (BPMJ), Jakarta, Selasa (24/5/2022). Orang nomor satu di lingkungan Polda Metro Jaya itupun menyebut alasan dirinya tidak menginginkan akan jabatan itu. Menurutnya, masih banyak hal yang harus ia lakukan sebagai Kapolda Metro terutama dalam menjaga Jakarta. "Masih banyak PR yang harus saya selesaikan untuk menjaga DKI Jakarta," ujar Fadil. Tak hanya itu, Fadil juga mengungkapkan bahwa ia fokus membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mewujudkan Polri yang Presisi. "Saya ingin membantu Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Presisi, Polri yang lebih baik," lugasnya. Diberitakan sebelumnya, nama Irjen Fadil Imran disebut-sebut oleh politikus senior Gerindra M Taufik yang berpendapat bahwa Fadil berpeluang menjadi penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta setelah masa jabatan Anies Baswedan selesai pada Oktober mendatang. "Iya kemungkinan pasti ada (karena penunjukan Pj), itu kewenangan Presiden. Kapolda mungkin-mungkin saja," ujar Taufik dilansir kompascom, Selasa (17/5) lalu. Sekedar informasi, Irjen Fadil Imran masuk kriteria yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Serentak 2024.

















