- BRI Muara Teweh Gelar Panen Hadiah Simpedes, Nasabah Unit Sengaji Bawa Pulang Mobil Ertiga
- Jaga Kebersihan, Babinsa Bersama Warga Laksanakan Gotong Royong
- Penghijauan di Wilayah Binaan, Babinsa Koramil 02/Btc Tanam Pohon Produktif
- PN Kabulkan Gugatan Pemecatan Hamzah Nasyah, DPC PDIP Majalengka Akan Lanjut ke MA dan Komisi Yudisial
- Nurhadi Apresiasi Penuh Berdirinya Koperasi Subasu yang Inten Bergerak di Bidang Pertanian Klengkeng Unggul Subasu di Blitar
- Walikota Blitar : Event Coffe Fest Bulan Bung Karno Sebagai Manifestasi Budaya dan Peningkatan UMKM Kota Blitar
- Babinsa Kelurahan Pondok Pucung Monitoring Program MBG
- Kementerian UMKM Perkuat Konektivitas UMKM dengan Industri Besar Melalui Skema Holding
- BNI Salurkan Rp4,6 Triliun KUR ke Lebih dari 20.000 UMKM, Perkuat Tulang Punggung Ekonomi Nasional
- Danramil Sepatan Hadiri Peringatan Hari Krida Dinas Pertanian
Festival Angkringan Pasar Ngasem, Turut Meriahkan HUT ke-267 Kota Jogjakarta

Keterangan Gambar : Kopi Joss layak dinikmati(Poto :MS)
MEGAPOLITANPOS.COM, Jogjakarta: Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-267 Kota Jogja, puluhan angkringan mengikuti perhelatan Festival Angkringan Yogyakarta yang digelar di Plaza Pasar Ngasem pada 6-8 Oktober 2023.
Kegiatan itu adalah kolaborasi Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan dengan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) DIY.
Baca Lainnya :
- Walikota Blitar : Event Coffe Fest Bulan Bung Karno Sebagai Manifestasi Budaya dan Peningkatan UMKM Kota Blitar
- Kementerian UMKM Perkuat Konektivitas UMKM dengan Industri Besar Melalui Skema Holding
- BNI Salurkan Rp4,6 Triliun KUR ke Lebih dari 20.000 UMKM, Perkuat Tulang Punggung Ekonomi Nasional
- Setor Tunai di CRM BNI Kini Lebih Untung, Ada Cashback dan Kesempatan Menang Mercedes-Benz
- Menteri UMKM: Industri Lokal Mampu Bersaing di Pasar Global
Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, Festival Angkringan Yogyakarta yang pertama kali diselenggarakan itu ternyata di luar ekspektasi, karena pengunjungnya banyak. Hal itu menunjukan bahwa angkringan itu tidak hanya sekadar menjual nasi kucing, tapi menjadi satu tempat untuk saling ketemu, diskusi dan bercerita.
"Angkringan itu tempat di mana seluruh elemen masyarakat bisa bersatu. Saya kira budaya angkringan ini menjadi salah satu budaya di Kota Yogyakarta yang harapannya terus dilestarikan. Karena dengan angkringan maka akan mempersatukan banyak orang,” kata Singgih pada wartawan belum lama ini.
Singgih menyampaikan Festival Angkringan Yogyakarta itu juga untuk membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta.
" Saya keliling di tiap angkringan pasti ada yang menikmati nasi kucing, sate dan sebagainya. Ini menunjukan antusias dari masyarakat. Bahkan tidak hanya warga kota tapi ada beberapa dari luar kota. Tentunya ini akan menjadi daya tarik wisata Kota Yogyakarta,” paparnya.
Festival Angkringan Yogyakarta diikuti sekitar 43 angkringan dan kuliner pasar rakyat. Menu-menu andalan angkringan antara lain nasi kucing, aneka gorengan, Kopi Joss, berbagai jenis sate seperti sate usus, telur puyuh, dan lainnya yang ditata pada gerobak angkringan. Ciri khas angkringan juga terdapat cerek untuk memasak air di atas anglo dengan bara api dari arang.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan Festival Angkringan Yogyakarta pertama kali diadakan di Pasar Ngasem karena tempat itu menjadi ikon dan memiliki sejarah di Kota Yogyakarta. Pihaknya berharap angkringan yang menjadi ikon bisa menjadi branding Yogyakarta. Termasuk untuk mengembangkan pasar rakyat menjadi sebuah ruang ekosistem ekonomi kreatif, sehingga pasar rakyat tidak hanya tempat jual beli barang, tapi juga wisata dan edukasi.
“Kenapa kita memilih angkringan, karena kota orang. Yogya terbuat dari rindu, pulang dan angkringan. Jadi kita berharap orang-orang kalau pulang (ke Yogya) makan di angkringan Kota Yogya. Angkringan bukan hanya menjadi kebiasaan masyarakat Kota Yogyakarta berkaitan budaya kuliner. Tapi juga bagian dari budaya sosial karena di angkringan kita memperoleh kenyamanan. Makan yang murah, tanpa sekat batas apapun kita bisa ngomongin apapun,” tutupnya.(Reporter Achmad Sholeh)
