- Gubernur Lemhanas : Peringati Hari Jadi Ke-60 Lemhanas RI Siap Cetak Kader Pemimpin Prifesional dan Handal
- Menteri UMKM: Pengutamaan Sanksi Administratif Jika ada UMKM Langgar Aturan
- Jumat Bersih, Babinsa Bersama Perangkat Desa Laksanakan Pembersihan di Desa Mekar Jaya
- Kekuatan Jaringan Luar Negeri Mudahkan Akses Perbankan bagi PMI, Tabungan Pekerja Migran di BNI Naik 19,5% per Maret 2025
- Komaruddin Hidayat Resmi Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2025 - 2028
- 25 Tahun Berkarya, WALI Cari Jodoh Keliling Lima Negara Asia
- Ketum Porlasi Optimis Olahraga Layar Bisa Bawa Harum Nama Bangsa
- Melalui Entrepreneur Hub, Wamen UMKM Dorong Tumbuhnya Wirausaha Berbasis IPTEK
- Kemenkop Pastikan Biaya Pembuatan Akta Notaris Kopdes dan Kelurahan Merah Putih Murah
- Diduga Menyalahgunakan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK
Akibat Penghuni Liar, Ketegangan Lahan Memicu Bentrokan di Sembulang Kepri

MEGAPOLITANPOS, Kepulauan Riau- Bentrokan yang terjadi di Goba beberapa waktu lalu melibatkan Siti Hawa, salah satu korban yang merupakan warga Sembulang Kepulauan Riau. Siti sebelumnya menggunakan lahan milik orang lain untuk berjualan. Namun, setelah relokasi masyarakat, ia kehilangan akses ke lahan tersebut dan kini berusaha mempertahankan area itu untuk mendapatkan ganti rugi dari pemerintah.
Baca Lainnya :
- Pansel Pastikan Rekrutmen Pegawai RSUD Cilograng dan Labuan Transparan dan Akuntabel
- Ketua DPRD Kota Bogor Ikuti Bimtek Penguatan Implementasi Pembangunan Daerah se-Banten, Jakarta, dan Jawa Barat
- Akibat Penghuni Liar, Ketegangan Lahan Memicu Bentrokan di Sembulang Kepri
- Latihkan Baris Berbaris, Satgas Yonif 762/VYS Tanamkan Disiplin Anak Pedalaman Papua Barat Daya
- Komite IV DPD RI: RUU Pengelolaan Aset Daerah Penting Untuk Memperkuat Landasan Hukum dan Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Aset Daerah
Menurut Kamsia, salah satu warga setempat, keributan yang terjadi dimanfaatkan oleh pemilik lahan di Goba. Kamsia menegaskan bahwa Siti Hawa tidak dipukul oleh Tim MEG, melainkan terlibat dalam perdebatan emosional antara warga yang memiliki pandangan berbeda terkait masalah lahan.
"Siti Hawa terjatuh akibat tidak sengaja kena dorongan massa. Ibarat sudah tau ada keributan malah masuk ke tengah keributan, ya kenalah," kata Kamsia dalam keterangan yang diterima awak media, Sabtu (21/9).
Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan bahwa Siti tidak mengalami patah tulang meskipun terjatuh akibat terdorong massa saat berusaha mendekati pusat kericuhan. Insiden ini menyoroti ketegangan yang sering terjadi seputar masalah lahan dan hak milik di wilayah tersebut.
Ketegangan semakin meningkat ketika warga pendatang tetap bertahan, yang berujung pada intimidasi dan pemukulan. Tiga warga menjadi korban, di antaranya Bakir yang mengalami luka sobek di kepala akibat pukulan helm, Siti Hawa (Nek Awe) yang mengalami cedera pada tangan, dan Samsudar yang menderita lebam di wajah.
Banyaknya oknum masyarakat yang memanfaatkan lahan kosong tanpa izin menjadi pemicu munculnya sejumlah kasus serupa. Hal ini menunjukkan perlunya penyelesaian yang lebih baik terkait masalah lahan di daerah ini agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar.
Masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini, sehingga ketegangan dan bentrokan yang merugikan banyak pihak dapat dihindari di masa mendatang.(Lek).
