- BNI Dukung Film Timur Karya Iko Uwais, Dorong Ekonomi Kreatif Nasional
- Evaluasi II Semester I Sanggar Tari Mustika Ayu Dinilai Disbudpar, Spektakuler
- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
7 PMI Jadi Korban Tragedi Kapal Tenggelam di Korea Selatan, Kepala BP2MI Sampaikan Duka Cita

Keterangan Gambar : Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar konferensi pers
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar konferensi pers terkait tragedi tenggelamnya 7 pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Korea Selatan, tepatnya di Kota Tongyeon, provinsi Gyeongsang Selatan yang terjadi pada Sabtu (9/3/2024).
“Hingga saat ini dikabarkan 2 pekerja migran Indonesia dan satu warga negara Korea Selatan dinyatakan meninggal dunia akibat insiden kapal nelayan terbalik tersebut. Sedangkan 6 orang lainnya masih dalam proses pencarian,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani, dalam konferensi pers secara daring, Minggu malam (10/3/2024).
Dijelaskan Benny, bahwa kapal yang berbobot 29 ton tersebut berangkat pada Kamis (7/3/2024) dan terbalik di perairan 68 KM selatan Tongyeong. Kapal tersebut membawa 9 awak yang terdiri dari 2 warga negara Korea dan 7 WNI.
Baca Lainnya :
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- KPUD Jakarta Rilis Jumlah Pemilih Menjadi 8.239.242 di Semester II 2025
- Program MBG Kembali Disorot Usai Mobil Pengangkut Makanan Tabrak Siswa SD
- Bank Jakarta Telah Salurkan 100 Persen Dana Pemerintah, Tegaskan Siap Jika Dipercaya Lagi
Atas tragedi yang dialami ketujuh PMI itu, Benny menyampaikan rasa duka cita dan ucapan bela sungkawa kepada keluarga PMI yang yang ditinggalkan para korban dalam tragedi ini. Ia pun berharap para korban yang belum ditemukan dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Kami turut bersedih dan berbela sungkawa, kami mengucapkan innalilahi wa innalilahi rajiun, mereka adalah pahlawan devisa. Mudah-mudahan PMI yang meninggal dunia khusnul khatimah dan semoga juga 5 PMI yang masih proses pencarian ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Benny.
"Adapun ketujuh PMI yang menjadi korban ialah Abdul Majid, El Ari Permana, Maulana Mansyur, dan Muhammad Syamsuddin Syah. Lalu, Saifuddin, Sartono, dan Muhammad Mukamimal," rinci Benny.
Benny menerangkan, ketujuh pekerja migran Indonesia tersebut bekerja di sektor perikanan dan diberangkatkan dengan skema private to private atau P2P melalui marine agency.
Pemerintah Korea Selatan tengah melakukan proses evakuasi untuk mencari awak kapal yang hilang. Menurut informasi dari Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, proses pencarian masih terus dilakukan melalui Korean Coast Guard (KCG).
“Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Seoul juga telah mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke Tongyeong yang berlokasi sekitar 5 jam perjalanan jalur darat dari ibu kota Seoul. Tim berkoordinasi dengan KCG untuk proses pencarian dari rumah sakit Segyero Tongyeong untuk proses penanganan jenazah yang sudah ditemukan,” tukasnya.
Lanjut Benny menyampaikan, bahwa BP2MI akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Korea Selatan dan kementerian/lembaga terkait lainnya untuk memantau perkembangan kasus ini hingga tuntas.
"Untuk proses pemulangan WNI (warga negara Indonesia) menjadi kewenangan dari perwakilan Republik Indonesia di bawah komando Kementerian Luar Negeri, sedangkan tugas untuk memastikan pekerja migran Indonesia tiba hingga kampung halaman merupakan tanggung jawab penuh dari BP2MI," jelas Benny. ** (Anton)

















