- Bapanas: Swasembada Pangan Martabat Bangsa, Mutlak untuk Segera Diwujudkan
- BNI Terus Berkomitmen Dukung Pemerintah Capai Net Zero Emissions 2060
- Pengusaha Berharap Pemerintah Tegas Soal Dualisme Kepemimpinan Kadin
- 183 Personil Kodim 0506/Tgr Latihan Menembak
- Kementerian Koperasi Luncurkan Logo Baru, Menkop: Perkuat Citra Kementerian Koperasi
- NFA Dukung Penuh Program Swasembada Pangan untuk Ketahanan Pangan yang Mandiri dan Berdaulat
- Bupati Asahan Terima Audiensi PD Al Washliyah Kabupaten Asahan
- Panitia Perayaan Natal Oikumene Audiensi Dengan Bupati Asahan
- Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Tinjau Lokasi Seleksi PPPK
- Babinsa Koramil 13/Cisoka Monitoring Jalan Santai
Komisi IV DPR Tinjau Program Pompanisasi Kementan di Sukoharjo, Berdampak Besar Pada Naiknya Indeks Pertanaman,
Keterangan Gambar : Titiek Soeharto meninjau jalannya program pompanisasi Kementerian Pertanian
MEGAPOLITANPOS.COM, SUKOHARJO - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto meninjau jalannya program pompanisasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang ada di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Di sana, Titiek yang didampingi Anggota Komisi IV DPR RI lainnya juga sempat berdialog langsung dengan para petani yang hadir sejak pagi hari. Titiek mengatakan, pompanisasi sangat penting untuk meningkatkan indeks pertanaman.
“Alhamdulliah program pompanisasi di Sukoharjo ini sangat membantu masyarakat khususnya para petani dalam meningkatkan produksi,” ujar Titiek, Rabu, 13 November 2024.
Baca Lainnya :
- Bapanas: Swasembada Pangan Martabat Bangsa, Mutlak untuk Segera Diwujudkan
- BNI Terus Berkomitmen Dukung Pemerintah Capai Net Zero Emissions 2060
- Pengusaha Berharap Pemerintah Tegas Soal Dualisme Kepemimpinan Kadin
- Kementerian Koperasi Luncurkan Logo Baru, Menkop: Perkuat Citra Kementerian Koperasi
- NFA Dukung Penuh Program Swasembada Pangan untuk Ketahanan Pangan yang Mandiri dan Berdaulat
Titiek mengatakan melalui pompanisasi para petani di Sukoharjo bisa berproduksi lebih dari satu kali, di mana saat ini mereka sudah melakukan pertanaman 3 kali dalam setahun.
“Yang tadinya tanam hanya satu kali sekarang bisa tiga kali dalam setahun. Jadi program ini bermanfaat untuk masyarakat disini,” katanya.
Mengenai hal ini, Komisi IV DPR RI akan terus mengawal jalannya berbagai program pemerintah dalam menyukseskan swasembada pangan yang telah dicanangkan.
“Kami kawal terus program ini agar bisa meningkatkan produktivitas dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan berbeda menegaskan bahwa program pompanisasi adalah solusi cepat sekaligus upaya bersama dalam memenuhi kebutuhan air pada persawahan yang sempat kering akibat gelombang panas dunia.
“Kami bersyukur pompanisasi berjalan efektif dan mampu membuahkan hasil dalam peningkatan produktivitas di saat dunia menghadapi el nino terparah sepanjang sejarah,” katanya.
Sejalan dengan pompanisasi pemerintah juga terus menggencarkan program perluasan areal tanam atau PAT dan juga memasifkan pertanaman padi gogo sebagai upaya mempercepat swasembada.
Diketahui, pada program pompanisasi ini, Kementan sudah mendistribusikan puluhan ribu bantuan mesin pompa air kepada para petani. Harapannya, bantuan mesin pompa air bisa mencegah terjadinya gagal panen
“Kami terus memasifkan pompa sebagai solusi cepat bagi lahan pertanaman yang kering akibat el nino. Dengan pompa pertanaman terbukti mengalami peningkatan,” katanya.
Sementara Plt Bupati Sukoharjo Agus Santosa mengatakan bahwa Kabupaten Sukoharjo merupakan wilayah kecil namun memiliki potensi yang sangat besar karena selama ini terbukti mampu menjadi penyangga pangan di Jawa Tengah.
“Dan pompanisasi ini bermanfaat untuk menyediakan ketersediaan air. Tentunya dengan ketersediaan air akan ada peningkatan indeks pertanaman,” katanya.
Sejauh ini, kata Agus, Sukoharjo memiliki luas areal 46.666 kilometer persegi hektare, di mana luas sawahnya mencapai 20.496 hektare. Sawah-sawah itu terdiri dari sawah irigasi teknis 14.464 hektare, irigasi setengah teknis 2.361 hektar, irigasi sederhana 1.723 hektare dan sawah tadah hujan 1.948 hektare. “Kemudian ada juga lahan bukan pertanian seluas kurang lebih 20,2 hektare," jelasnya.(AS).