- RW 02 Tirtajaya Depok Gelar Pra Musrenbang 2026, Serap Aspirasi Warga hingga Tingkat DPRD
- BNI Dukung Film Timur Karya Iko Uwais, Dorong Ekonomi Kreatif Nasional
- Evaluasi II Semester I Sanggar Tari Mustika Ayu Dinilai Disbudpar, Spektakuler
- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
Momentum Pemulihan Semester II 2023, Dirut BNI Yakin Semua Sektor Ekonomi Bangkit

Keterangan Gambar : Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus menorehkan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan pada paruh pertama 2023.
Hal ini tidak terlepas dari kemampuan BNI dalam mendorong debitur berkualitas di setiap sektor ekonomi untuk melakukan ekspansi bisnis berkelanjutan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor.
Baca Lainnya :
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
- BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
- BNI Sabet Dua Penghargaan ARA 2024, Bukti Transparansi dan Tata Kelola Semakin Kuat
- Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan
Bahkan, debitur BNI memiliki potensi pertumbuhan yang baik khususnya di era pemulihan semester kedua tahun ini.
"Sebenarnya kami selalu berpendapat bahwa ekspansi sebuah sektor ekonomi akan selalu memberikan multiplier effect yang merata ke sektor ekonomi untuk tumbuh. Tinggal bagaimana setiap pelaku ekonomi dalam mengelola kesempatan yang ada. Jadi, semua sektor itu unggulan dan berpotensi," katanya.

Royke menambahkan, saat ini kebutuhan dalam negeri juga selalu meningkat sehingga kondisi ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
Bahkan, hal ini juga menyebabkan kebutuhan hilirisasi produk-produk sektor hulu di dalam negeri menjadi lebih tinggi.
Menurutnya, hal ini dapat terlihat cukup jelas di beberapa sektor mulai dari komoditas energi, farmasi hingga perkebunan.
Jika proyek hilirisasi ini berjalan, maka akan ada kebutuhan untuk pembuatan pabrik, penyerapan tenaga kerja hingga kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi.
"Terciptanya multiplier effect ini tentunya akan membuat tiap-tiap sektor membutuhkan modal, salah satunya lewat kredit perbankan, dan akhirnya perbankan juga lebih baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya," ujarnya. (Reporter: Achmad Sholeh)




.jpg)












