- Ombudsman RI Sebut Jumlah Peraih Zona Hijau Meningkat
- Dandim 0506/Tgr Dampingi Danrem, Kunker Pangdam Jaya
- Turnamen Sepak Bola Wanita 2024 Di Barito Utara Resmi Dibuka
- Anggota Koramil Rajeg Tanam Pohon Sukun: Gerakan Penghijauan dan Ekonomi Warga
- Ceramah di Unpam Mendikdasmen Kenalkan IA dan Coding
- Wujudkan Pendidikan Robotik Inklusif, PRSI dan IRTC Giat Sosialisasikan ke Sekolah SLB
- Gandeng Konami eFootball, Windah Basudara Cup Ajang Turnamen Eksklusif Bagi Gamer Sepakbola Indonesia
- Komisi IV DPR Tinjau Program Pompanisasi Kementan di Sukoharjo, Berdampak Besar Pada Naiknya Indeks Pertanaman,
- Inovasi Baru Pendataan Bangunan Bersama Desa Oleh Bapenda Ini Maksudnya
- Kasdim 0506/Tgr Apel Siaga Bencana Tingkat Kota Tangerang
Momentum Pemulihan Semester II 2023, Dirut BNI Yakin Semua Sektor Ekonomi Bangkit
Keterangan Gambar : Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus menorehkan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan pada paruh pertama 2023.
Hal ini tidak terlepas dari kemampuan BNI dalam mendorong debitur berkualitas di setiap sektor ekonomi untuk melakukan ekspansi bisnis berkelanjutan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor.
Baca Lainnya :
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, BNI Edukasi Masyarakat Tentang Integrasi Layanan Keuangan
- Jadi Mitra Strategis Debitur, BNI Pertegas Komitmen Dorong Transisi Hijau di COP29 Azerbaijan
- KJRI Nobatkan BNI Jadi Bank Terbaik Layani Diaspora di Hong Kong
- Reformasi Run di Hari Pahlawan, wondr by BNI Hadir di Senayan
- BNI Digital Banking Cafe Hadir di Bali, Nikmati Keindahan Gunung Batur Sambil Bertransaksi
Bahkan, debitur BNI memiliki potensi pertumbuhan yang baik khususnya di era pemulihan semester kedua tahun ini.
"Sebenarnya kami selalu berpendapat bahwa ekspansi sebuah sektor ekonomi akan selalu memberikan multiplier effect yang merata ke sektor ekonomi untuk tumbuh. Tinggal bagaimana setiap pelaku ekonomi dalam mengelola kesempatan yang ada. Jadi, semua sektor itu unggulan dan berpotensi," katanya.
Royke menambahkan, saat ini kebutuhan dalam negeri juga selalu meningkat sehingga kondisi ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
Bahkan, hal ini juga menyebabkan kebutuhan hilirisasi produk-produk sektor hulu di dalam negeri menjadi lebih tinggi.
Menurutnya, hal ini dapat terlihat cukup jelas di beberapa sektor mulai dari komoditas energi, farmasi hingga perkebunan.
Jika proyek hilirisasi ini berjalan, maka akan ada kebutuhan untuk pembuatan pabrik, penyerapan tenaga kerja hingga kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi.
"Terciptanya multiplier effect ini tentunya akan membuat tiap-tiap sektor membutuhkan modal, salah satunya lewat kredit perbankan, dan akhirnya perbankan juga lebih baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya," ujarnya. (Reporter: Achmad Sholeh)