- BNI Raih Dua Gold Award Internasional, Strategi Pengembangan SDM Diakui Dunia
- Klarifikasi Pihak Management Speakout Lounge and Bar Pakons, Terkait Tudingan Tak Berijin
- Kementerian UMKM Lampaui Target Rasio Kewirausahaan Nasional 2025
- Kemenkop dan Gerakan Koperasi Galang Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Dana Capai Rp1,64 Miliar
- Ketua DPRD Jelaskan Perda Sistem Pertanian Organik
- Pemenang Perkara Incrach Minta Ketua Pengadilan Negeri Bekasi Dicopot Karena tidak Jalankan Eksekusi Perkara
- Sumber Amber Kandangan Destinasi Wisata Air yang Diyakini Bagus untuk Kesehatan Tubuh.
- Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif Dalam Anugerah KIP 2025
- Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan
- Ketahanan Energi Jadi Prioritas, Hulu Migas dan EBT Harus Berjalan Seimbang
MenKop Teten, 2023 Jadi Peluang Bagi UMKM untuk Kuasai Pasar Domestik

Megapolitanpos.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan bahwa tahun 2023 ini menjadi peluang yang baik bagi pelaku UMKM untuk menguasai pasar domestik sebab ketidakpastian dunia telah menyebabkan rantai pasok global terganggu dan konsumsi domestik akan menjadi hal yang diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi.
"Tahun ini menjadi momentum bagi produk UMKM atau brand lokal untuk menguasai pasar domestik. Karena supply chain dunia terganggu, jadi momentumnya untuk memanfaatkan potensi dalam negeri," ucap MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Digital Acceleration Summit yang diselenggarakan oleh Bukalapak di Bukalapak Headquarter, Cilandak, Jakarta, Kamis (12/01/2023).
Lebih lanjut, Menteri Teten menegaskan bahwa pada tahun ini, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi rumah tangga tetap kuat.
Baca Lainnya :
- BNI Raih Dua Gold Award Internasional, Strategi Pengembangan SDM Diakui Dunia
- Kementerian UMKM Lampaui Target Rasio Kewirausahaan Nasional 2025
- BNI Gelar RUPSLB untuk Perkuat Tata Kelola dan Strategi Hadapi 2026
- DWP Kementerian UMKM dan ID FOOD Salurkan Bantuan Perlengkapan Bayi untuk Korban Bencana di Sumatera
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
Pemerintah dikatakan telah membuat kebijakan belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk wajib membeli produk dalam negeri sebanyak 40 persen atau mencapai Rp400 triliun.
"Ini bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi sebanyak 1,8 persen dan menciptakan 2 juta lapangan kerja. Ini penting di tengah ketidakpastian dunia," kata Menteri Teten.
Dia menekankan, pada tahun ini kunci untuk menjaga perekonomian Indonesia ialah membeli dan mengonsumsi produk dalam negeri atau produk UMKM.
"Lupakan beli produk asing. Buatan kita lebih bagus dari buatan Tiongkok. Kita lihat yang punya daya beli besar itu kan kelas menengah atas yang uangnya nganggur selama pandemi. Itu karena tidak berwisata, dan diam di rumah saja. Sekarang PPKM telah dicabut, maka mereka akan mulai spending money dan mendukung daya beli masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa tahun ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi pelaku UMKM untuk mengambil alih pasar dalam negeri.
"Karena dari luar negeri kan susah masuk barangnya sekarang. Menurut kami tahun ini menjadi kesempatan bagi UMKM. Jadi bisa ditargetkan segmen produk yang harus dihasilkan," ucap Aldi.
Menurutnya, Kadin juga memiliki banyak program untuk membantu UMKM agar semakin luas aksesnya ke pasar dan industri.
Selain itu, dari segi keuangan, Kadin juga memiliki banyak program bekerja sama dengan P2P lending dan perbankan untuk memberikan pembiayaan ke UMKM. Pihaknya juga berkomitmen untuk melatih UMKM agar dapat mengatur keuangan mereka.
"Kami ingin kuatkan fondasi UMKM agar bisa ekspansi dan mengambil kesempatan saat resesi," ujarnya.
Sementara itu, CEO BukaFinancial & Commerce Victor Putra Lesmana menuturkan bahwa UMKM saat ini telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Guna memaksimalkan potensi agar dapat memanfaatkan pasar dalam negeri di tengah ketidakpastian, pemberdayaan bagi UMKM dikatakan akan menjadi kunci untuk dapat menjangkau konsumen Indonesia.
"Banyak hal yang harus diberdayakan agar dapat menjangkau konsumen Indonesia. Konsumen kita luas, ada yang pakai e-commerce, sosial media, dan lainnya untuk belanja. Maka UMKM harus bisa mengembangkan diri untuk memanfaatkan beragam platform. UMKM juga diharapkan tidak jago kandang tapi dapat melangkah ke dunia internasional," ucap Victor.(ASl/Red/MP).
















