- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
- Pemkab Dan DPRD Siapkan Agenda Pembahasan Lanjutan Terkait Struktur Fiskal
- APBD 2026 Fraksi Aspirasi Rakyat Minta Strategi Pendapatan Konkrit
Melalui Agenda Industrialisasi, BNI Terus Berkomitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Megapolitanpos.com, Jakarta- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui agenda industrialisasi nasional.
Melalui fungsi intermediasi dan tugas sebagai bank milik negara, BNI mampu mengawali kinerja awal tahun dengan torehan positif dan berkelanjutan.
BNI menyalurkan total kredit sebesar Rp52,2 triliun untuk segmen enterprise pada kuartal I/2023 dengan nilai kredit tersebut tumbuh 13,2% year on year/YoY.
Baca Lainnya :
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
- BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
- BNI Sabet Dua Penghargaan ARA 2024, Bukti Transparansi dan Tata Kelola Semakin Kuat
- Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan
Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan catatan kinerja positif ini sejalan dengan fokus BNI dalam mendorong industrialisasi. Pertumbuhan kredit segmen enterprise didominasi oleh sektor ekonomi sub sektor ekonomi yang prospektif dan bertumbuh serta masuk ke dalam top player di industrinya seperti Industri pengolahan logam dasar nikel dan besi baja, industri pengolahan pupuk, hingga, jasa transportasi dan infrastruktur pendukung.
BNI memandang arah kebijakan pemerintah yang konsisten mendorong industrialisasi, yang dapat memberikan nilai tambah, mengurangi impor dan meningkatkan ekspor seperti kebijakan hilirisasi, akan menjadi katalis pertumbuhan.
“Tentunya hal tersebut selain akan mendorong pertumbuhan pada sektor pengolahan akan memberikan katalis positif untuk sektor pendukungnya. Ekosistem inilah yang tengah ditangkap BNI sebagai peluang pertumbuhan,” kata Sis Apik.
Sis Apik menuturkan kondisi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh dan resilient di tengah ketidakpastian global menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kredit enterprise. Dalam kondisi tersebut nasabah akan melakukan ekspansi bisnis dan investasi, yang membutuhkan dukungan permodalan.
Katalis positif lainnya adalah kebijakan pemerintah yang mencabut PPKM di seluruh Indonesia pada akhir tahun lalu, akan makin meningkatkan mobilisasi barang dan orang, yang kemudian akan mendorong perekonomian domestik.
“Ketiga arah kebijakan pemerintah seperti hilirisasi, tujuan parawisata baru, IKN akan menciptakan ekosistem bisnis baru. Momentum tersebut yang akan kami tangkap dimana tentunya pelaku ekonomi membutuhkan solusi perbankan seperti kredit modal kerja, investasi, trade, garansi bank dan lain-lain,” kata Sis Apik.
BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit di segmen enterprise sebesar 8% hingga 10% pada tahun ini atau lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.
Untuk mencapai target tersebut, kata Sis Apik, BNI akan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian termasuk untuk segmen Enterprise.
“Sehingga strategi utama adalah mendorong pertumbuhan dari turunan Top Tier Client di segmen Korporasi. Selain itu, kami menyasar top player maupun top regional player industry yang masuk ke dalam segmen Enterprise,” kata Sis Apik.
*Dorong Segmen Bisnis Global dan Sustainable*
Sis Apik mengatakan BNI juga akan selalu mendorong nasabah untuk terus dapat mengembangkan bisnisnya secara baik dan berkelanjutan termasuk mencari peluang ke tingkat Global.
Portfolio nasabah BNI yang memiliki orientasi ekspor per 31 Maret 2023 telah mencapai Rp14,2 T atau 27,6% dari portfolio enterprise.
BNI juga memiliki product Sustainability Linked Loan dimana nasabah yang memiliki komitmen terhadap ESG dengan target parameter yang telah ditetapkan akan mendapatkan insentif ekonomi.
“Tentunya ini juga akan meningkatkan competitive advantage nasabah terutama untuk penetrasi pasar dunia yang telah memiliki awareness ESG yang tinggi seperti Eropa dan Amerika. Pada tahun 2022, segmen Enterprise memberikan Sustainibility Linked Loan pertama di BNI dimana saat ini produk nasabah tersebut telah berhasil melakukan penetrasi pasar ekspor tujuan Amerika Serikat, Australia dan New Zealand,” pungkas Sis Apik. (ASl/Red/Mp)


.jpg)














