- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
- Pemkab Dan DPRD Siapkan Agenda Pembahasan Lanjutan Terkait Struktur Fiskal
- APBD 2026 Fraksi Aspirasi Rakyat Minta Strategi Pendapatan Konkrit
- Bupati Jawab Usulan F PKB Terkait Pengawasan Csr Perusahaan Tambang
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
Kemenkes RI Sebut Tugas Komunitas TB Army Melacak Pasien Terdiagnosis TBC RO yang Belum Mulai Pengobatan

Keterangan Gambar : Perwakilan komunitas TB Army dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi saat foto bersama usai acara penyematan pin TB Army.
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meluncurkan komunitas TB Army untuk memerangi penyakit tuberkulosis alias TBC.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi mengungkapkan, TB Army nantinya bertugas melacak pasien yang terdiagnosis TBC RO. Setelah menemukan, lanjut Imran, kemudian diobati sampai sembuh.
"Jadi pertama harus menemukan dulu, kemudian mulai mengobati dan harus pastikan orang yang diobati mau berobat sampai sembuh. Jadi ini yang dilakukan teman-teman TB Army mencari orang yang sudah dinyatakan positif tapi belum melakukan pengobatan,’’ kata Imran kepada media, usai meluncurkan TB Army di Jakarta, Selasa sore (29/8/2023).
Baca Lainnya :
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan

Kegiatan TB Army, kata Imran, berjalan dengan mengoptimalkan peran penyintas tuberkulosis dan organisasi penyintas tuberkulosis.
"Mereka yang pernah mengalami TBC akan berbagi edukasi seputar penyakit TB kepada pasien agar segera menjalani pengobatan," imbuhnya.
"TB Army akan bekerja di 14 provinsi dan 47 kabupaten/kota. Ini merupakan bentuk komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat termasuk POP-TB (Perhimpunan Organisasi Pasien TB Indonesia) untuk mewujudkan eliminasi tuberkulosis tahun 2030," papar Imran.
Imran menyebut, berdasarkan data TB per Januari hingga Juli 2023, terdapat kasus TBC RO sejumlah 7.600, tapi yang memulai pengobatan baru sekitar 4.400 atau sekitar 58 persen.
"Saya berharap TB Army yang dijalankan POP-TB dapat berkontribusi optimal dalam penelusuran pasien yang belum mulai pengobatan. Serta meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC RO dengan mengoptimalkan peran penyintas TB dan organisasinya," ucap Imran.
"Jadi saya kira kita sangat tepat memilih teman-teman di sini untuk bisa meyakinkan orang sudah terdiagnosis untuk segera memulai pengobatan. Karena kalau tidak memulai pengobatan, TBC pasti tidak bisa disembuhkan karena ini adalah penyakit menular," tandasnya menambahkan.(*)

















