- Gubernur Lemhanas : Peringati Hari Jadi Ke-60 Lemhanas RI Siap Cetak Kader Pemimpin Prifesional dan Handal
- Menteri UMKM: Pengutamaan Sanksi Administratif Jika ada UMKM Langgar Aturan
- Jumat Bersih, Babinsa Bersama Perangkat Desa Laksanakan Pembersihan di Desa Mekar Jaya
- Kekuatan Jaringan Luar Negeri Mudahkan Akses Perbankan bagi PMI, Tabungan Pekerja Migran di BNI Naik 19,5% per Maret 2025
- Komaruddin Hidayat Resmi Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2025 - 2028
- 25 Tahun Berkarya, WALI Cari Jodoh Keliling Lima Negara Asia
- Ketum Porlasi Optimis Olahraga Layar Bisa Bawa Harum Nama Bangsa
- Melalui Entrepreneur Hub, Wamen UMKM Dorong Tumbuhnya Wirausaha Berbasis IPTEK
- Kemenkop Pastikan Biaya Pembuatan Akta Notaris Kopdes dan Kelurahan Merah Putih Murah
- Diduga Menyalahgunakan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK
Capres Ganjar Pranowo Sowan ke JK, Diskusi Soal Netralitas Aparat Negara di Pemilu 2024

Keterangan Gambar : Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla.
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla, di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan. Minggu, kemarin (19/11/2023).
Pantauan di lokasi, Ganjar Pranowo tiba sekitar pukul 16.02 WIB dan langsung disambut oleh Jusuf Kalla. Tampak turut mendampingi Ganjar Pranowo, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo.
Dari informasi yang diperoleh, pertemuan berlangsung sekitar satu jam itu, diantaranya berdiskusi terkait netralitas aparat negara di Pemilu 2024.
Baca Lainnya :
- Jumat Bersih, Babinsa Bersama Perangkat Desa Laksanakan Pembersihan di Desa Mekar Jaya
- Komaruddin Hidayat Resmi Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2025 - 2028
- ICMI Gelar Program Perayaan Idul Qurban 1446 H Serentak se-Indonesia
- BPDP Raih Penghargaan Mitra Utama APEKSI Atas Dedikasi Pembangunan UKM di Indonesia
- Walikota Blitar Mas Ibbin Berhasil Teken MOU Dengan Enam Daerah Dorong Kota Blitar Trade Center Jadi Penggerak Ekonomi Daerah Blitar
"Kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, aman, dan netral,” ujar Jusuf Kalla mengawali keterangannya kepada wartawan.
Menurut JK (sapaan singkat Jusuf Kalla), Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045 apabila Pemilu 2024 berjalan baik dan aparat negara mampu tetap bersikap netral.
"Tapi apabila diberikan contoh yang tidak baik pada tahun 2024, maka akan melahirkan ketidakadilan pada tahun-tahun berikutnya,” imbuhnya.
Dia pun mengatakan dirinya kemungkinan berbeda pilihan dengan Ganjar, tapi keduanya sama-sama ingin memilih yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Kita bisa berbeda pilihan politik, tapi kita tidak berbeda dalam pilihan negara,” ujar JK, dikutip dari antaranews.
Lanjut JK juga mengingatkan pentingnya netralitas dan akan dampak hukumannya bagi aparat yang tidak netral.
"Berat sekali hukumannya, bukan saja hukuman dunia, hukuman akhirat bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu ini tidak sebaik-baiknya, seadil-adilnya,” cetus JK.
Karena, menurut JK, mereka telah melanggar sumpah jabatan apabila melakukan hal tersebut.
"Sumpah semua pejabat, sumpah semua aparat, selalu berbunyi akan taat kepada undang-undang, dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya, dengan seadil-adilnya. Itu semua diucapkan di sumpah pejabat,” pungkasnya.
JK berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik dan aman, serta aparat negara tetap bersikap netral.
"Yang penting ialah kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, di kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, secara aman, dan netral,” lugas JK.
Sementara capres Ganjar Pranowo mengklaim diskusi tersebut bukan ajakan agar Jusuf Kalla mendukungnya.
"Kami nggak mengajak (untuk mendukung) kok, kita silaturahmi aja,” kata Ganjar Pranowo kepada wartawan usai pertemuan.
Namun Ganjar mengaku tak keberatan apabila JK memberikan dukungan padanya.
"Tadi beliau sampaikan pilihan boleh beda, dan ini rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya. Tapi kalau nanti dukung saya juga boleh Pak,” tukasnya. ** (Anton)
