- BNI Raih Dua Gold Award Internasional, Strategi Pengembangan SDM Diakui Dunia
- Klarifikasi Pihak Management Speakout Lounge and Bar Pakons, Terkait Tudingan Tak Berijin
- Kementerian UMKM Lampaui Target Rasio Kewirausahaan Nasional 2025
- Kemenkop dan Gerakan Koperasi Galang Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Dana Capai Rp1,64 Miliar
- Ketua DPRD Jelaskan Perda Sistem Pertanian Organik
- Pemenang Perkara Incrach Minta Ketua Pengadilan Negeri Bekasi Dicopot Karena tidak Jalankan Eksekusi Perkara
- Sumber Amber Kandangan Destinasi Wisata Air yang Diyakini Bagus untuk Kesehatan Tubuh.
- Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif Dalam Anugerah KIP 2025
- Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan
- Ketahanan Energi Jadi Prioritas, Hulu Migas dan EBT Harus Berjalan Seimbang
Asosiasi Semen Indonesia Berharap Konferensi Cemtech Asia 2024 Meningkatkan Penerapan Praktik Ramah Lingkungan Industri Semen

MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menggelar International Cement Technology (Cemtech) Conference 2024 Asia atau Internasional Konferensi Teknologi Semen 2024, di Hotel Shangri-La Jakarta pada 3-5 Juni 2024.
Acara yang berlangsung hingga 5 Juni 2024 ini mengusung tema "Advancing Decarbonization Technologies in Asia."
Event yang melibatkan sejumlah stakeholders dan asosiasi industri semen global ini membahas berbagai upaya dekarbonisasi pada lingkup salah satu kapasitas terbesar di Asia.
Baca Lainnya :
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- KPUD Jakarta Rilis Jumlah Pemilih Menjadi 8.239.242 di Semester II 2025
- Program MBG Kembali Disorot Usai Mobil Pengangkut Makanan Tabrak Siswa SD
- Menteri Maman Sebut Industrialisasi Olahraga Dorong Pengembangan UMKM
Ketua ASI, Lilik Unggul Raharjo menekankan, transisi industri hijau harus menjadi prioritas seluruh pelaku usaha dalam industri semen. Jadi, bukan hanya sekadar berpartisipasi, tetapi diharapkan memiliki komitmen kuat yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Konferensi ini memfasilitasi para pimpinan bisnis, asosiasi semen di Asia dan instansi pemerintah untuk saling menginspirasi dan menciptakan peluang kolaborasi dalam meningkatkan kontribusi penurunan emisi," ujar Lilik, Senin (3/6/2024).
Dalam rilisnya, Lilik menyebut hingga tahun 2022 lalu, Industri Semen Indonesia sudah mencapai 12,9% penurunan emisi dibandingkan baseline 2010. ASI bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), telah merancang road map dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.
“Artinya, kita masih memiliki ruang besar untuk berinovasi pada dekarbonisasi,” kata Lilik.
Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam Kementerian Perindustrian, Putu Nadi Astuti mengatakan, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif dengan kontribusi dari industri non-migas dan manufaktur di tengah lanskap bisnis yang penuh tantangan.
“Untuk terus bertumbuh, industri semen Indonesia juga harus mendorong upaya-upaya keberlanjutan untuk meningkatkan daya saing di pasar regional dan global, terutama inisiatif dekarbonisasi proses produksi dan menghadirkan produk ramah lingkungan (green cement),” tutur Putu Nadi Astuti.

Ia menyatakan, Kementerian Perindustrian mendukung upaya-upaya ini sebagai langkah penanganan dampak perubahan iklim dengan mengembangkan regulasi untuk percepatan pencapaian Net Zero Emission (NZE) dari sektor industri.
Rangkaian acara konferensi tersebut juga turut dihadirkan pameran yang diikuti para partisipan dari 25 negara. Serta diskusi panel dan presentasi mengenai inovasi terkini di sektor semen, termasuk penggunaan bahan bakar alternatif, pengurangan klinker, dan penerapan teknologi efisiensi energi.
Melalui konferensi ini, diharapkan terwujud peningkatan penerapan praktik ramah lingkungan di industri semen, yang merupakan langkah vital dalam mengurangi dampak lingkungan global.(*/Anton)

















