- Bentuk Kepedulian Terhadap Sesama Kodim 1013 Muara Teweh Laksanakan Bhakti Sosial bertajuk Jumat Berkah
- LPDB-KUMKM dan ID FOOD Bersinergi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
- Kemenkop Kolaborasi Bersama Kemenpar Dalam Penguatan Sektor Pariwisata Melalui Koperasi
- Menteri Maman Buka Peluang Perluasan Akses Pasar UMKM ke Malaysia
- HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis
- Babinsa Koramil 10/Sepatan Gelar Komsos Bersama Masyarakat
- Perkuat ESG, BNI Pacu Pertumbuhan Pembiayaan Berkelanjutan
- Babinsa Koramil 07/Pdk Aren Goes to School, Bangkitkan Motivasi Belajar Siswa
- Sertu Adi Sancipto Anggota Koramil 01/Teluknaga Ajak Warga Kerja Bakti di Desa Tanjung Pasir
- Jalin Sinergitas, Koramil 14/Panongan Gelar Olahraga Bersama Muspika Kecamatan Panongan
Polres Ngawi Polda Jatim Ungkap Kronologi Tewasnya Janda Cantik Korban Mutilasi

MEGAPOLITANPOS.COM Blitar - Paska penemuan janda Uswatun warga Bence Garum Kabupaten Blitar petugas kepolisian Ngawi mulai mengendus fakta pembunuhan keji Uswatun Khasanah (29). Polisi telah memastikan korban tewas akibat dicekik hingga kehabisan napas sebelum tubuhnya dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper merah.
Hal ini terungkap dalam otopsi resmi yang dirilis Polres Ngawi pada Jumat (24/01/25) mengungkap penyebab kematian korban.
"Korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen. Jalan pernapasannya terhambat, kemungkinan besar karena cekikan di bagian leher," jelas Kapolres Ngawi, AKBP Sumaryadi Rakhmanto.
Baca Lainnya :
- Kejari Geledah Dinas PUPR Siapa Saja Bakal Terseret Alur Dugaan Korupsi Sabo Dam Kali Bentak Panggungrejo
- Kemhan RI, Mirage Defence dan ST Engineering Berkolaborasi Gelar Program Pelatihan Perdana Siber TNI
- Babinsa Koramil 01/Tgr Monitoring Penditribusian MBG
- Pemilik Warung Remang Remang Desa Penataran Nglegok Digaruk Satpol PP yang Ternyata Fit Perempuan Wilnya Bertatus Menikah
- UNMA Gelar Final Duta Kampus 2025, Ini 10 Pasang Daftar Finalis
Uswatun korban adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dan terakhir diketahui meninggalkan rumahnya di Kelurahan Bence Kecamatan Harim Blitar pada Jumat (17/01/25).
Ia dikabarkan bekerja di Tulungagung, namun sejak Senin (20/01/25), terputus komunikasinya hingga akhirnya ditemukan tewas mengenaskan dalam koper merah.
Identitas korban dipastikan oleh keluarga setelah mengenali beberapa ciri khas.
"Gelang, sandal, dan tindik di perutnya adalah petunjuk utama. Kami yakin itu anak kami," ujar Hendi Suprapto, ayah tiri korban, dengan suara bergetar saat ditemui di rumah sakit.
Hendi menambahkan, kabar ini sangat menghancurkan hati keluarga. "Kami berharap pelaku segera tertangkap dan dihukum setimpal," tuturnya.
Polisi meyakini bahwa pelaku memulai aksinya dengan mencekik korban hingga tewas sebelum melakukan mutilasi. Jenazah korban kemudian dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di wilayah Desa Kendal, Ngawi. Kasus ini memicu ketakutan dan kecaman luas di masyarakat.
Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menyatakan pihaknya masih mendalami motif dan kronologi kejadian. "Jumlah saksi yang diperiksa terus bertambah. Kami fokus menggali informasi dari orang-orang yang relevan agar dapat segera mengungkap pelaku," jelasnya.
Jenazah Uswatun akhirnya dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, dan dimakamkan di TPU Sidodadi. Kesedihan menyelimuti keluarga dan tetangga korban yang tidak menyangka bahwa perempuan muda yang mereka kenal dengan baik harus meninggal dengan cara tragis.
Meski penyebab kematian telah terungkap, polisi masih menyimpan rapat informasi mengenai dugaan pelaku dan motif pembunuhan. "Kasus ini prioritas utama kami. Semua upaya akan dilakukan untuk menangkap pelaku," tegas AKBP Sumaryadi.
Kasus mutilasi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap lingkungannya. Di tengah upaya pengungkapan kasus, publik menanti keadilan untuk Uswatun dan keluarganya. Polisi pun berjanji akan memberikan hasil penyelidikan secepatnya.
"Kami terus mendalami kasus ini dan segera mengungkap para pelaku yang diduga dilakukan lebih dari satu orang," pungkasnya. (za/mp)
