- Menkop: 103 Titik Percontohan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Siap Diresmikan 21 Juli 2025
- Menkop: Harkopnas ke-78, Tahun 2025 Sebagai Momentum Kebangkitan Gerakan Koperasi
- Lepas KKN Mahasiswa Unisba, Wali Kota Blitar Berharap Jadi Kader Calon Pemimpin Berbudi Pekerti Luhur
- Sah, Kurniawan Terpilih Sebagai Ketua RW 011 VTE Periode 2025-2028
- Anggota KPU RI, Idham Holik, Jadikan PSU Kada Barito Utara Sebagai Moment Untuk Memperbaiki Diri
- Bupati Terima Audiensi HMI Cabang Kisaran-Asahan
- Bupati Asahan Serahkan Fasilitas Bantuan Sosial Pembangunan Ekonomi Masyarakat Tahun Anggaran 2025
- Bupati Asahan Tinjau Jalan Longsor dan Progres Perbaikan Infrastruktur
- Empat Anggota PPS Pengganti Untuk Pelaksanaan PSU Kepala Daerah Barito Utara Resmi Dilantik
- Komsos dengan masyarakat, Babinsa tekankan Masalah Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
Polres Ngawi Polda Jatim Ungkap Kronologi Tewasnya Janda Cantik Korban Mutilasi

MEGAPOLITANPOS.COM Blitar - Paska penemuan janda Uswatun warga Bence Garum Kabupaten Blitar petugas kepolisian Ngawi mulai mengendus fakta pembunuhan keji Uswatun Khasanah (29). Polisi telah memastikan korban tewas akibat dicekik hingga kehabisan napas sebelum tubuhnya dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper merah.
Hal ini terungkap dalam otopsi resmi yang dirilis Polres Ngawi pada Jumat (24/01/25) mengungkap penyebab kematian korban.
"Korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen. Jalan pernapasannya terhambat, kemungkinan besar karena cekikan di bagian leher," jelas Kapolres Ngawi, AKBP Sumaryadi Rakhmanto.
Baca Lainnya :
- Lepas KKN Mahasiswa Unisba, Wali Kota Blitar Berharap Jadi Kader Calon Pemimpin Berbudi Pekerti Luhur
- Komsos dengan masyarakat, Babinsa tekankan Masalah Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
- Menjaga Kondusifitas Wilayah, Babinsa Lakukan Komsos dengan Warga Binaan
- Cegah Judi Online dan Pinjaman Online, Kasiops Korem 052/Wkr Sidak di Kalangan Prajurit
- Ditressiber Polda Metro Rilis Kasus Penipuan Data COD Ninja Xpress, 2 Pelaku Ditangkap dan 1 DPO
Uswatun korban adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dan terakhir diketahui meninggalkan rumahnya di Kelurahan Bence Kecamatan Harim Blitar pada Jumat (17/01/25).
Ia dikabarkan bekerja di Tulungagung, namun sejak Senin (20/01/25), terputus komunikasinya hingga akhirnya ditemukan tewas mengenaskan dalam koper merah.
Identitas korban dipastikan oleh keluarga setelah mengenali beberapa ciri khas.
"Gelang, sandal, dan tindik di perutnya adalah petunjuk utama. Kami yakin itu anak kami," ujar Hendi Suprapto, ayah tiri korban, dengan suara bergetar saat ditemui di rumah sakit.
Hendi menambahkan, kabar ini sangat menghancurkan hati keluarga. "Kami berharap pelaku segera tertangkap dan dihukum setimpal," tuturnya.
Polisi meyakini bahwa pelaku memulai aksinya dengan mencekik korban hingga tewas sebelum melakukan mutilasi. Jenazah korban kemudian dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di wilayah Desa Kendal, Ngawi. Kasus ini memicu ketakutan dan kecaman luas di masyarakat.
Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menyatakan pihaknya masih mendalami motif dan kronologi kejadian. "Jumlah saksi yang diperiksa terus bertambah. Kami fokus menggali informasi dari orang-orang yang relevan agar dapat segera mengungkap pelaku," jelasnya.
Jenazah Uswatun akhirnya dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, dan dimakamkan di TPU Sidodadi. Kesedihan menyelimuti keluarga dan tetangga korban yang tidak menyangka bahwa perempuan muda yang mereka kenal dengan baik harus meninggal dengan cara tragis.
Meski penyebab kematian telah terungkap, polisi masih menyimpan rapat informasi mengenai dugaan pelaku dan motif pembunuhan. "Kasus ini prioritas utama kami. Semua upaya akan dilakukan untuk menangkap pelaku," tegas AKBP Sumaryadi.
Kasus mutilasi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap lingkungannya. Di tengah upaya pengungkapan kasus, publik menanti keadilan untuk Uswatun dan keluarganya. Polisi pun berjanji akan memberikan hasil penyelidikan secepatnya.
"Kami terus mendalami kasus ini dan segera mengungkap para pelaku yang diduga dilakukan lebih dari satu orang," pungkasnya. (za/mp)
