- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
- Pemkab Dan DPRD Siapkan Agenda Pembahasan Lanjutan Terkait Struktur Fiskal
- APBD 2026 Fraksi Aspirasi Rakyat Minta Strategi Pendapatan Konkrit
- Bupati Jawab Usulan F PKB Terkait Pengawasan Csr Perusahaan Tambang
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
Menteri Maman Pacu Wirausaha Inklusif Perkuat Kemandirian Penyandang Disabilitas

Keterangan Gambar : Menteri Maman saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Jakarta, Senin (8/12).
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak penyandang disabilitas serta keluarga mereka untuk semakin berani menapaki dunia wirausaha dengan dukungan penuh dari pemerintah.
“Semangat inklusivitas akan terus kita dorong untuk membangun kesetaraan dan menghilangkan sekat-sekat di antara kita semua,” ujar Menteri Maman saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Jakarta, Senin (8/12).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, ada sekitar 16 juta penyandang disabilitas di Indonesia dengan 1,4 juta orang telah menjalankan usaha mandiri.
Baca Lainnya :
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan
- BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
Namun, mereka masih mengalami kendala seperti sekitar 24 persen usaha belum memiliki rekening bank, baru 1 persen UMKM disabilitas yang memanfaatkan internet, dan hanya 0,02 persen yang memiliki tenaga kerja.
“Kementerian UMKM mendukung penyandang disabilitas dan orang tuanya melalui program kewirausahaan inklusif yang memastikan mereka tetap dapat bekerja produktif dengan perhatian khusus,” kata Menteri Maman.
Ia menjelaskan Kementerian UMKM akan memperkuat kolaborasi dengan BUMN dan sektor swasta untuk memperluas akses pembiayaan, memberikan pelatihan kewirausahaan, serta membuka jalur rantai pasok bagi penyandang disabilitas dan keluarganya yang ingin memulai usaha. Upaya percepatan formalisasi dan legalisasi usaha yang selama ini masih rendah di kalangan UMKM disabilitas juga akan menjadi fokus pemerintah. Pendampingan digitalisasi usaha turut disiapkan.
“Kita akan melihat sektor-sektor yang berpeluang ditekuni penyandang disabilitas seperti afiliator, marketing, dan manajemen media sosial yang saat ini berpotensi memberikan pemasukan besar,” ujarnya.
Dengan hadirnya dukungan menyeluruh dari pemerintah, Menteri Maman berharap penyandang disabilitas dan keluarganya semakin percaya diri untuk membangun usaha. Menurutnya, wirausaha menjadi jalur strategis untuk memperkuat kemandirian, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan.
“Pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas bukan sekadar program, melainkan sebuah urgensi nasional. Yang terpenting, mereka harus memiliki semangat,” katanya.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).

















