- RW 02 Tirtajaya Depok Gelar Pra Musrenbang 2026, Serap Aspirasi Warga hingga Tingkat DPRD
- BNI Dukung Film Timur Karya Iko Uwais, Dorong Ekonomi Kreatif Nasional
- Evaluasi II Semester I Sanggar Tari Mustika Ayu Dinilai Disbudpar, Spektakuler
- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
Mak Rini : Aplikasi Pupuk Biosaka, Mitra Petani Atasi Kelangkaan Pupuk

Keterangan Gambar : Bupati Blitar Hj.Rini Syarifah
MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Temuan baru di bidang pertanian, yakni dengan Biosaka yang merupakan hasil temuan Muhamad Ansar yang asli petani Blitar, melalui metode temuan terbaru didunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology (biologi-teknologi) dapat menjawab kesulitan petani masalah kesulitan pupuk.
"Putra terbaik Kabupaten Blitar ini diharapkan bisa mengembangkan dan menerapkan ilmunya untuk semua petani khususnya di Kabupaten Blitar, dengan demplot di desa Bendosewu Kecamatan Talun adalah bukti nyata hasil karya putra Blitar ini menunjukan bulir bulir padi yang sangat banyak," ucap Bupati Blitar Hj.Rini Syarifah saat menghadiri panen raya Metik Padi Aplikasi Biosaka, bertempat di area pertanian desa Bendosewu Kecamatan Talun pada Selasa (06/09/22).

Baca Lainnya :
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
- Komisi II Gelar Raker Dengan Perumda PPJ
- Diduga Menyimpang Terkait Volume Paving Lapangan Kelurahan Turi Layak Ditelusuri APH
Masalah kelangkaan pupuk adalah hal yang sangat komplek bagi petani, untuk itu Bupati Blitar sangat mengapresiasi temua pupuk baru di Kabupaten Blitar, sebelum melakukan petik padi, Rini Syarifah juga melihat langsung proses pembuatan Biosaka, Biosaka ternyata tidak menggunakan mikroba maupun proses fermentasi dalam pembuatannya,” seperti dalam penjelasan Muhamad Ansar, bahkan Ansar yang pernah menyampaikan dalam satu webinar di Jakarta, beberapa waktu lalu." sebenarnya Biosaka bukan teknologi yang rumit, tapi hanya sesuatu yang sederhana sekali.dalam membuatnya tidak menggunakan mesin, hanya dengan cara dedaunan ini diremas remastangan,”jelas Ansar kepada Bupati Blitar
Sebuah temuan yang diawali pada tahun 2006, Ansar mengaku awal dirinya hanya ingin membantu petani, dari experimen ini sekarang berkembang dengan baik di Blitar. Selanjutnya Biosaka, ia mulai melakukan riset tahun 2006. Kemudian mulai dikembangkan secara masif pada tahun 2011 melalui pemberdayaan petani. “Dalam riset ini kami terus memberikan pendampingan dan observasi langsung kepada petani,” ungkapnya.
Selanjutnya pada tahun 2019 bersama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Blitar Ansar mulai melakukan pendampingan di wilayah Kabupaten Blitar, khususnya petani di wilayah Kecamatan Wates. Saat itu jumlahnya hanya 1-2 petani. Dengan metode penyampaian dari mulut ke mulut dibantu petugas pertanian lapangan, perkembangan selama 2 tahun pendampingan teknologi Biosaka sudah mulai diuji coba pada skala luas. Diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Ir. Wawan Widianto mendampingi Bupati Blitar Rini Syarifah
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten saat ini hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Blitar sudah menerapkan pemupukan dengan Biosaka. Hanya saja dalam kapasitas jumlah petani masih terus dilakukan oleh Petugas Penyuluh Lapangan. Yang jelas penggunaan Biosaka dari hari ke hari terus berkembang.(za/mp)

















