- RW 02 Tirtajaya Depok Gelar Pra Musrenbang 2026, Serap Aspirasi Warga hingga Tingkat DPRD
- BNI Dukung Film Timur Karya Iko Uwais, Dorong Ekonomi Kreatif Nasional
- Evaluasi II Semester I Sanggar Tari Mustika Ayu Dinilai Disbudpar, Spektakuler
- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
Erma Susanti : BISA Fest, Pengungkit Bagi Pelaku Seni Budaya Pasca Pandemi

Keterangan Gambar : Pagelaran seni Jawa Timur
MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar- Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Kemenparekraf) Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan events Indonesia, menyelenggarakan pagelaran seni budaya Jawa Timur BISA Fest bertempat di wisata edukasi kampung coklat jalan Banteng - Biorok No. 18, Desa Plosorejo, Kec. Kademangan, Kabupaten pada Kamis (24/08/22) dihadiri oleh Erma Susanti anggota DPRD Provinsi jawa TimurErma Susanti.
Erma Susanti menilai bahwa dalam rangka kegiatan kemitraan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Komisi X DPR RI, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Even) Direktorat Event Daerah di Dapil IV adalah wilayah Guruh Soekarno Putra.
"Karena Mas Guruh ini juga sebagai budayawan yang diberangkatkan dari Dapil IV maka ini merupakan langkah konkrit dan kepedulian Mas Guruh untuk mengangkat potensi seni budaya Jawa Timur kususnya Dapil IV, apalagi paska pandemi pelaku seni budaya dan pariwisata ini 2 tahun vakum, dengan moment ini akan dijadikan pengungkit gairah perekonomian kita," ujar Erma.
Baca Lainnya :
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
- Komisi II Gelar Raker Dengan Perumda PPJ
- Diduga Menyimpang Terkait Volume Paving Lapangan Kelurahan Turi Layak Ditelusuri APH
Erma juga menyebut, di Jawa Timur yang memiliki 38 Kabupaten dan Kota, diantaranya adalah Kabupaten Blitar, seni budaya adalah satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan, keduanya harus senyawa, makanya melalui Even ini ketika Pemerintah sudah melonggarkan kebijakan PPKM sektor ini harus kita genjot bangkit melalui peran media massa.
"Makannya dengan pementasan kesenian seperti Krisnayana di Amphi Terater di Kawasan wisata Penataran Nglegok, pentas seni juga disajikan melalui teknologi live streaming, nah ini maksudnya masyarakat yang tidak bisa nonton langsung bisa melihat visualisasinya melalui siaran langsung," tuturnya.
Ditekankan lebih lanjut oleh Erma selain itu pemerintah juga ingin mengedukasi kepada masyarakat pelaku seni budaya sehingga akan memahami bagaimana kiat perform nya itu bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas, karena ini sudah eranya digitalisasi, kita ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana bisa melakukan pengembangan budaya, yang salah satunya melalui berbagai macam event .
"Apalagi saat sekarang Indonesia dikenal dunia yang paling cepat mengendalikan pandemi Covit 19, sehingga moment ini harus kita tangkap sebagai sinyal positif bagi para pelaku seni budaya, karena masyarakat juga sangat menunggu pementasan seperti jaranan, wayang kulit dan lain sebagai, kita terus memotivasi memberikan dorongan kepada insan seni dan budaya, dan antusianya masyarakat sangat tinggi dan senang melihat langsung," imbuhnya.
Untuk pegiat seni budaya sendiri selama masa pandemi selama tidak bisa aktif berkreasi, Pemerintah juga ambil bagian memberikan bantuan, sekarang di era kebangkitan ini harus ditata kembali bagaimana caranya agar pelaku seni budaya ini bisa tampil di setiap event, setiap destinasi wisata, atau desa wisata melalui CSHE. Dan bagaimana kita bisa menyusun kalender wisata dan kalender budaya setiap tahunya bisa digelar, seperti Krisnayana bisa digelar 4 kali dalam setahun, dan ini kerjasama yang sudah kita wujudkan," pungkasnya. (za/mp)

















