Megapolitanpos.com, Jakarta- Malaysia resmi menarik produk mi instan Indomie varian rasa ayam spesial dari peredaran setelah menemukan zat pemicu kanker di bumbu mi produksi Indonesia tersebut.

"Kementerian sudah mengeluarkan perintah Tahan, Tes, dan Lepaskan produk itu di semua titik masuk. Kami juga sudah memerintahkan perusahaan untuk secara sukarela menarik produk itu dari pasar," kata Menteri Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, seperti dikutip The Star pada Rabu (27/4).

Langkah tersebut serupa dengan kebijakan Biro Kesehatan Taipei di Taiwan yang menarik produk Indomie rasa ayam spesial dari seluruh toko di ibu kota karena ditemukan kandungan zat karsinogenik di paket bumbu.

Baca Lainnya :

• BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
• BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
• BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
• BNI Sabet Dua Penghargaan ARA 2024, Bukti Transparansi dan Tata Kelola Semakin Kuat
• Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan

Berdasarkan laporan media The Star, Kementerian Kesehatan telah memutuskan untuk menarik produk Mi Kari Putih Ah Lai dari Malaysia dan Indomie rasa ayam spesial karena keduanya mengandung etilen oksida.

Malaysia resmi menarik produk mi instan Indomie varian rasa ayam spesial dari peredaran setelah menemukan zat pemicu kanker di bumbu mi produksi Indonesia tersebut.

"Kementerian sudah mengeluarkan perintah Tahan, Tes, dan Lepaskan produk itu di semua titik masuk. Kami juga sudah memerintahkan perusahaan untuk secara sukarela menarik produk itu dari pasar," kata Menteri Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, seperti dikutip The Star pada Rabu (27/4).

Langkah tersebut serupa dengan kebijakan Biro Kesehatan Taipei di Taiwan yang menarik produk Indomie rasa ayam spesial dari seluruh toko di ibu kota karena ditemukan kandungan zat karsinogenik di paket bumbu.

Senyawa kimia tersebut diyakini dapat menyebabkan limfoma, leukemia dan penyakit kanker dalam jangka panjang.(AS)