- Wujud Kedekatan Babinsa Komsos dengan Tukang Parkir
- Pasi Ren Kodim 0506/Tgr Apel Kehormatan dan Tabur Bunga
- Babinsa Berikan Materi Kepada Komponen Bangsa, Bela Negara
- Pererat Hubungan TNI dengan Masyarakat, Babinsa Komsos Bersama Tomas
- Raih Podium Dua di Sepang Internasional Sirkuit, Alvin-Avila Bahar Mengaku Puas
- INABUYER EV 2023 Perluas Peluang UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Kendaraan Listrik
- UID dan Yayasan Bunga Bali Gelar Pameran dan Lelang Lukisan Dari Seniman untuk Pahlawan Seni dan Olahraga Indonesia
- Pemkab Asahan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Sekaligus Pelantikan Pengurus GPMB Kecamatan
- Buka Pameran Bonsai, Arief Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Belajar Seni Bernilai Ekonomi
- Sukses Paripurna Pembahasan RAPBD 2024 Perubahan Ranperda, Bupati Sampaikan Terima Kasih
Bahaya Rokok Vape dan Anggapan Industri Rokok Vs Farmasi, Ini kata DR.Agus Dwi Susanto

Keterangan Gambar : Caption: "Indonesian Chronic Lung Disease International Meeting" di Shangrila hotel Jakarta, Sabtu 24 September 2022.poto: DR. Dr. Agus Dwi Susanto(tengah),
Megapolitanpos.com, Jakarta -- Akibat merokok jelas sangat berbahaya, apapun alasannya merokok merugikan kesehatan. Banyak masyarakat beranggapan mengalihkan rokok konvensional ke rokok elektronik dengan alasan nyaman dan tidak berbahaya bagi dirinya juga orang lain.
Namun, ternyata rokok elektronik (vape) pun tak lebih aman dibandingkan rokok biasa.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia(PDPI), DR. Dr. Agus Dwi Susanto menegaskan, masyarakat perokok banyak yang beranggapan keliru harus berubah maenshet, jangan hanya menjadi korban iklan atau tanpa di teliti kebenarannya, keduanya sama-sama menyebabkan gangguan kesehatan.
" Di dalam rokok elektronik, terkandung nikotin, karsinogen, serta bahan toksik atau mengandung racun lainnya. Bahan-bahan inilah yang berisiko membahayakan kesehatan paru-paru, Jadi tidak benar kalau rokok elektronik lebih aman karena mereka sama-sama ada kandungan ini, meskipun tidak mengandung tar ternyata rokok elektronik itu ada bahan karsinogen," ujar Agus dalam konferensi pers " Pertemuan Ilmiah Khusus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PIK PDPI)", di Hotel Shangrila Jakarta, Sabtu (24/09/2022).
Baca Lainnya :
- PDPI, Indonesia Peringkat ke Tiga Dunia Dalam Jumlah Kasus Penyakit Tuberkulosis0
- Bupati Blitar: Pembangunan Gedung Workshop IPS Dan Pemulasaraan Jenasah RS Ngudi Waluyo Wlingi Rampung Tiga Bulan0
- Rangkaian Kampanye Gemar Makan Ikan di Jakpus Ditutup0
- Pemkab Tangerang Gencar Menurunkan Angka Stunting0
- Miris Fasilitas Toilet Puskesmas Cisoka0
Menurutnya, ada tig persamaan Produk Rokok Konvensional dan rokok elektronik
Yang pertama tentu sama sama mengandung zat Nikotin. Kedua membuat penggunanya merasa ketagihan atau kecanduan, jika pengguna sudah kecanduan membuat ketergantungan.dan tentu dapat membahayakan jantung dan pembuluh darah.
Kemudian ketiga bahan Karsinogen yang ada pada vave dan cairan logam dari pengawet dapat menyebabkan sakit kanker, sedangkan rokok konvensional mengeluarkan zat Tar. Itu artinya sama sama menyebabkan penyakit kanker.
" Apalagi vape asapnya banyak dan menimbulkan asap yang mudah terhirup orang disekitarnya", kata DR.Agus.
Berdasarkan data Global Youth Survey tahun 2011, prevalensi pengguna rokok elektronik di Indonesia meningkat dari 0,3 persen di tahun 2011 menjadi 1,2 persen tahun 2016. Kemudian 10,9 persen pada 2018.
• Anggapan Propaganda Industri Rokok Vs Farmasi*
Mengenai anggapan bahwa edukasi pelarangan merokok cuma alasan dan dianggap perang propaganda antara industri Rokok dan industri Farmasi, dengan tegas Dr Agus menyangkal bahwa informasi tersebut tidak benar.
" Kalau di luar negeri itu mungkin saja, karena
Disana ada obatnya, kalau di Indonesia saya katakan selama 10 tahun terakhir tidak ada obat untuk berhenti merokok", tegasnya.
Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti alergi dll
Menghirup udara nya saja bagi yang memiliki kulit yg hiper sensitif dapat menyebabkan penyakit kulit, " Coba bandingkan para selebriti yang punya kebiasaan merokok dengan yang tidak merokok , kulitnya perokok kelihatan kekuningan, pucat dan kelihatan lebih tua," Pungkasnya.(ASl/Red/MP).
