- Endah Purwanti Ingatkan Pemkot Untuk Menjamin Nasib Ribuan Pegawai PKWT
- Pjs Bupati Asahan Kunjungi Forkopimda Kabupaten Asahan
- Pjs Bupati Asahan Kunjungi KPU dan Bawaslu
- Sambut HUT TNI Ke-79 Serka Kusnanto Karbak bersama Warga
- Jelang HUT TNI ke 79, Kodim 0510/Tigaraksa Terus Berbagi
- Sambut Praja IPDN, Sekda: Integrasikan Ilmu dan Praktik untuk Berikan Pelayanan Terbaik
- PD MABMI Kabupaten Asahan Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H
- Cek Kesiapan dan Monitoring Tahapan Pilkada, Komisi I Panggil KPU dan Bawaslu
- Tingkatkan Kesejahteraan Petani Pemdes Mojorejo Wates Wujudkan Pembangunan Jalan Usaha Tani
- KemenKopUKM: Pelatihan Barista Sebagai Pengungkit Daya Saing Usaha Minuman Kopi Di Tangerang
Bahaya Rokok Vape dan Anggapan Industri Rokok Vs Farmasi, Ini kata DR.Agus Dwi Susanto
Keterangan Gambar : Caption: "Indonesian Chronic Lung Disease International Meeting" di Shangrila hotel Jakarta, Sabtu 24 September 2022.poto: DR. Dr. Agus Dwi Susanto(tengah),
Megapolitanpos.com, Jakarta -- Akibat merokok jelas sangat berbahaya, apapun alasannya merokok merugikan kesehatan. Banyak masyarakat beranggapan mengalihkan rokok konvensional ke rokok elektronik dengan alasan nyaman dan tidak berbahaya bagi dirinya juga orang lain.
Namun, ternyata rokok elektronik (vape) pun tak lebih aman dibandingkan rokok biasa.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia(PDPI), DR. Dr. Agus Dwi Susanto menegaskan, masyarakat perokok banyak yang beranggapan keliru harus berubah maenshet, jangan hanya menjadi korban iklan atau tanpa di teliti kebenarannya, keduanya sama-sama menyebabkan gangguan kesehatan.
" Di dalam rokok elektronik, terkandung nikotin, karsinogen, serta bahan toksik atau mengandung racun lainnya. Bahan-bahan inilah yang berisiko membahayakan kesehatan paru-paru, Jadi tidak benar kalau rokok elektronik lebih aman karena mereka sama-sama ada kandungan ini, meskipun tidak mengandung tar ternyata rokok elektronik itu ada bahan karsinogen," ujar Agus dalam konferensi pers " Pertemuan Ilmiah Khusus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PIK PDPI)", di Hotel Shangrila Jakarta, Sabtu (24/09/2022).
Baca Lainnya :
- Gelar Duta Aspirasi Publik, Dr. Nurdin Komitmen Serap dan Tindaklanjut Aspirasi Warga
- Semarak HUT DKH Ke-4 Hospitals Group, Menunjukan Kolaborasi Manajemen, Karyawan dan Masyarakat Menuju Indonesia Sehat
- Peran RSUD Kota Tangerang Cegah Stunting, Berikan Pelayanan Edukasi dan Konsultasi Gizi
- Pastikan Layanan Optimal Pasca Libur Lebaran, Dr Nurdin Kunjungi PKM Cipondoh
- Babinsa Koramil 03/Legok Monitoring Kegiatan Kesehatan Jiwa
Menurutnya, ada tig persamaan Produk Rokok Konvensional dan rokok elektronik
Yang pertama tentu sama sama mengandung zat Nikotin. Kedua membuat penggunanya merasa ketagihan atau kecanduan, jika pengguna sudah kecanduan membuat ketergantungan.dan tentu dapat membahayakan jantung dan pembuluh darah.
Kemudian ketiga bahan Karsinogen yang ada pada vave dan cairan logam dari pengawet dapat menyebabkan sakit kanker, sedangkan rokok konvensional mengeluarkan zat Tar. Itu artinya sama sama menyebabkan penyakit kanker.
" Apalagi vape asapnya banyak dan menimbulkan asap yang mudah terhirup orang disekitarnya", kata DR.Agus.
Berdasarkan data Global Youth Survey tahun 2011, prevalensi pengguna rokok elektronik di Indonesia meningkat dari 0,3 persen di tahun 2011 menjadi 1,2 persen tahun 2016. Kemudian 10,9 persen pada 2018.
• Anggapan Propaganda Industri Rokok Vs Farmasi*
Mengenai anggapan bahwa edukasi pelarangan merokok cuma alasan dan dianggap perang propaganda antara industri Rokok dan industri Farmasi, dengan tegas Dr Agus menyangkal bahwa informasi tersebut tidak benar.
" Kalau di luar negeri itu mungkin saja, karena
Disana ada obatnya, kalau di Indonesia saya katakan selama 10 tahun terakhir tidak ada obat untuk berhenti merokok", tegasnya.
Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti alergi dll
Menghirup udara nya saja bagi yang memiliki kulit yg hiper sensitif dapat menyebabkan penyakit kulit, " Coba bandingkan para selebriti yang punya kebiasaan merokok dengan yang tidak merokok , kulitnya perokok kelihatan kekuningan, pucat dan kelihatan lebih tua," Pungkasnya.(ASl/Red/MP).