- BNI Raih Dua Gold Award Internasional, Strategi Pengembangan SDM Diakui Dunia
- Klarifikasi Pihak Management Speakout Lounge and Bar Pakons, Terkait Tudingan Tak Berijin
- Kementerian UMKM Lampaui Target Rasio Kewirausahaan Nasional 2025
- Kemenkop dan Gerakan Koperasi Galang Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Dana Capai Rp1,64 Miliar
- Ketua DPRD Jelaskan Perda Sistem Pertanian Organik
- Pemenang Perkara Incrach Minta Ketua Pengadilan Negeri Bekasi Dicopot Karena tidak Jalankan Eksekusi Perkara
- Sumber Amber Kandangan Destinasi Wisata Air yang Diyakini Bagus untuk Kesehatan Tubuh.
- Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif Dalam Anugerah KIP 2025
- Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan
- Ketahanan Energi Jadi Prioritas, Hulu Migas dan EBT Harus Berjalan Seimbang
Menteri Maman Apresiasi Lapas Garut Ekspor Kanopi Peneduh ke Eropa

Keterangan Gambar : Menteri Maman saat memimpin pelepasan ekspor coir shade di Lapas IIA Garut, Jawa Barat, Kamis (25/9).
MEGAPOLITANPOS.COM, Garut, Jawa Barat - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengapresiasi keberhasilan Lapas IIA Garut mengekspor perdana produk coir shade atau kanopi peneduh ke pasar Eropa tepatnya Spanyol.
"Ini contoh yang layak ditiru dan perlu terus didorong agar pasarnya semakin luas," ujar Menteri Maman saat memimpin pelepasan ekspor coir shade di Lapas IIA Garut, Jawa Barat, Kamis (25/9).
Lapas IIA Garut sukses mengekspor satu mobil kontainer berisi ribuan lembar coir shade ke Spanyol. Produk tersebut telah diekspor dua kali sebulan dengan total keuntungan mencapai Rp800 juta.
Baca Lainnya :
- Kementerian UMKM Lampaui Target Rasio Kewirausahaan Nasional 2025
- DWP Kementerian UMKM dan ID FOOD Salurkan Bantuan Perlengkapan Bayi untuk Korban Bencana di Sumatera
- BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
- Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan
- Menteri Maman Pacu Wirausaha Inklusif Perkuat Kemandirian Penyandang Disabilitas
Produk coir shade dibuat dari olahan limbah sabut kelapa oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Mereka juga memproduksi olahan lain seperti pergola, diagonal, triangle, roll binder, dan pot tanaman. Produk-produk itu telah dipasarkan ke Prancis, Korea, dan Spanyol.
Maman menyatakan, pencapaian tersebut menjadikan Lapas IIA Garut sebagai salah satu sentra ekosistem sabut kelapa. Sementara produk yang dihasilkan menjadi ikon hilirisasi kelapa dalam pemasyarakatan.
"Warga binaan mendapat suplai dari petani sekitar Garut. Lalu, produknya diproses di lapas. Mereka memilih bahan, menjahit, dan mengemas," ujar Maman.
Menteri UMKM menambahkan, olahan limbah sabut kelapa tak hanya menguntungkan pihak lapas tapi juga menjadi sumber penghasilan bagi warga binaan yang terlibat dalam proses produksinya.
Para WBP akan mendapatkan upah dari produksi kerajinan sabut kelapa. Mereka pun menerima tambahan remisi karena berkelakuan baik.
Maman menekankan pemerintah siap hadir untuk memperluas akses pasar produk coir shade buatan Lapas IIA Garut ke luar negeri. Kementerian UMKM dalam hal ini akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan sehingga akses pasar ekspor bagi olahan sabut kelapa semakin besar.
"Ini salah satu lapas yang betul-betul pro UMKM. Saya berharap ini bisa menjadi motivasi bagi kita. Saudara-saudara di dalam lapas ini perlu dilihat sebagai bukti warga binaan yang punya harapan masa depan positif," tuturnya.
Menteri Maman pun berharap publik memandang warga binaan bukan sebagai kelompok orang yang pernah berbuat kesalahan di masa lalu. Namun, mereka bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Mereka bukan penjahat, melainkan orang yang pernah tersesat. Belum terlambat untuk bertobat,” kata Menteri Maman, mengutip slogan Lapas IIA Garut.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).
















