MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Meski baru saja terbentuk pada bulan April lalu keberadaan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Blitar, namun secara pasti gerakan Baznas telah menunjukkan langkah gebrakan yang sangat luar biasa, konkritnya dari semua kegiatan sosial yang dilakukan Baznas mampu mengurangi biaya beban APBD seperti insentif Guru Tidak Tetap (GTT)  yang belum terkafer APBD semua jenjang pendidikan kecuali SLTA, guru ngaji, bedah rumah dan santunan fakir miskin.

"Meskipun Baznas di Kabupaten Blitar termasuk yang paling terahir dibentuk dari 38 daerah Kabupaten Kota di Jawa Timur, kendati demikian kiprah Baznas Kabupaten Blitar, telah berkontribusi sangat luar biasa. Gerakan Baznas telah membantu meringankan beban APBD kita,"ungkap Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah saat menghadiri pentasrufan Baznas kepada 110 penerima manfaat di Kecamatan Kanigoro Jum'at (11/11/22).

Baca Lainnya :

• Klarifikasi Pihak Management Speakout Lounge and Bar Pakons, Terkait Tudingan Tak Berijin
• Ketua DPRD Jelaskan Perda Sistem Pertanian Organik
• Sumber Amber Kandangan Destinasi Wisata Air yang Diyakini Bagus untuk Kesehatan Tubuh.
• HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
• 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya

Bupati Blitar Berharap kususnya kepada para ASN agar lebih memacu semangat dalam menyisihkan penghasilanya untuk menyalurkan zakat infaq dan sodakohnya, dengan antusias pengurus Baznas yang menjalankan amanah syariat Islam bisa lebih inovatif dalam turut menyelaraskan program pemerintah Kabupaten Blitar untuk menuju masyarakat Kabupaten Blitar yang Baldatun Toyibatun Warobun Ghofur.

"Saya sangat mengapresiasi kinerja rekan rekan Baznas yang sangat luar biasa dalam rangka turut ambil bagian menyelaraskan dengan program pemerintah Kabupaten Blitar sesuai harapan kita bersama," ujar Rini Syarifah.

Dilain sisi Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blitar Drs. Ahmad Husein kepada wartawan menyebutkan, untuk pentasarufan di Kecamatan Kanigoro masing - masing warga kurang mampu 10 orang, GTT, Madin dan TPQ, guru TK sebanyak 13 orang, SD/MI sebanyak 53 orang, MTS/SMP sebanyak 13 orang, TPQ 8 orang, Madin 7,  orang, dan tenaga Pondok Pesantren 5 orang.

"Yang kita beri insentif ini adalah mereka mereka yang belum terkafer oleh anggaran APBD, ini kami lakukan sebagai upaya memenuhi rasa keadilan untuk tunjangan kesejahteraan,"kata Husein.

Husein juga menjelaskan, selain pentasarufan kepada GTT, Baznas Kabupaten Blitar juga melakukan bakti sosial pentasarufan dana stimulan 15 juta rupiah untuk bedah rumah bagi keluarga kurang mampu di Kecamatan Kanigoro.

"Untuk bedah rumah saat ini ada 5, dan di Kabupaten Blitar kita total sudah melakukan 20 unit rumah, kedepanya kami akan berkodinasi dengan dinas perkim, Dinsos, Dinas Koperasi untuk memberikan masukan data untuk kami inventarisir yang mana masyarakat yag belum mendapat bantuan dari anggaran ABPD termasuk pelaku UMKM, nah disini nanti kita akan berkolaborasi datanya agar mereka bisa kami kafer," pungkasnya. (za/mp)