MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar – Melalui peringatan Hari Korupsi Sedunia (Hakordia), Indonesia berkomitmen membangun integritas dengan melakukan sinergitas dengan semua lembaga termasuk menggandeng semua universitas. Ini termasuk bagian dari upaya menekan angka pelaku tindak pidana korupsi, Indonesia lebih menekankan pada pencegahan, pembinaan mengedukasi agar tidak melakukan praktik-praktik tindak pidana korupsi. Meskipun penangkapan pelaku korupsi bagian daya tangkal pencegahan korupsi, namun itu belum berarti bisa menghilangkan budaya korupsi.

Pemerintah Indonesia butuh cara pencegahan dengan melakukan edukasi kepada segenap komponen bangsa, "Dengan bekerja jujur bangsa Indonesia akan makmur," ini disampaikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam amanat peringatan Hari Anti Korupsi Dunia pada Jum'at (09/12/22), melalui Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam telekonferen Hakordia 2022 dari Masjid Jami’ Baiturrahman Setwapres, Jakarta.

Baca Lainnya :

• HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
• 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
• Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
• Komisi II Gelar Raker Dengan Perumda PPJ
• Diduga Menyimpang Terkait Volume Paving Lapangan Kelurahan Turi Layak Ditelusuri APH

Pemerintah Kabupaten Blitar mengikuti telekonferen yang dipimpin oleh Bupati Blitar Rini Syarifah didampingi Sekda Izul Marom, Inspektur Agus Cunanto, S.H, M.H, unsur forkopimda, dan pejabat teras Pemkab Blitar di Pendopo Ronggo Hadi.

"Pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, untuk menuju Kabupaten Blitar lebih makmur dan sejahtera konsepnya kita harus bekerja jujur, disiplin penuh tanggung jawab dengan semangat dedikasi pengabdian kepada masyarakat," ungkap Bupati Rini menimpali amanat Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dengan puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia atau Hakordia tahun 2022 pemerintah pusat secara daring atau online sendiri dihadiri oleh Wakil Presiden, Ketua dan segenap jajaran KPK, Pimpinan Kementerian dan Lembaga Tinggi Negara.

Seusai acara pembukaan dilanjutkan berbagai acara seperti peluncuran program KPK antara lain Indeks Integritas Pendidikan dan Apresiasi Implementasi Pendidikan Anti Korupsi, Launching aplikasi Cegah Korupsi Dunia Usaha, Launching JAGA PELABUHAN, penyerahan berbagai piagam seperti awarding Kepatuhan LHKPN, apresiasi capaian MCP, dan Awarding Pelaporan Gratifikasi.  

Di lain sisi, Inspektur Agus Cunanto ditemui wartawan usai acara di Pendopo Ronggo Hadi Negoro dihadiri unsur Forkopimda/perwakilan, Sekda asisten, Pejabat Pemda dan Pimpinan OPD pemangku 8 area Intervensi MCP.

"Pemkab Blitar atas arahan Wakil Presiden tadi, maka melalui momentum peringatan Hari Anti Korupsi ini kita perbaharui komitmen kita bersama untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik dan bersama-sama mengubah cara kerja kita untuk menjadi lebih baik," paparnya.

Inspektur Kabupaten Blitar, Agus Cunanto pada Hakordia tahun 2022 sesuai tema “Indonesia Pulih, Bersatu berantas korupsi“ menyampaikan, rangkaian kegiatan Hakordia dimulai pada tanggal 1 Desember yang dipusatkan di Surabaya dengan berbagai kegiatan mulai ekspo, seminar gelar kesenian yang kesemuanya bertemakan anti korupsi. Rangkaian kegiatan itu diikuti seluruh perwakilan dari pemda yang berada di wilayah DIR KORSUPGAH III Jawa dan luar jawa.

"Dalam hal ini merupakan langkah tangkal dan cegah dini korupsi, Pemkab Blitar sangat antusias menyambut Hakordia. Bermacam banner di seluruh pelosok kecamatan terpampang sejak tanggal 16 November yang lalu, sebagai salah satu bentuk dukungan atas program pemberantasan korupsi telah mulai dirintis website UPP Saber Pungli Kabupaten Blitar yang pada saatnya akan dilaunching," imbuhnya.

Sejauh ini UPP Saber Pungli Kabupaten Blitar juga ikut berperan secara masif, ikut berkiprah dalam mendampingi berbagai kegiatan Pemda seperti pendampingan penyaluran bantuan sosial (bansos), antisipasi kenaikan BBM, pencegahan inflasi melalui kunjungan di beberapa titik SPBU, pendampingan PTSL, dan yang saat ini dilaksanakan pendampingan dalam menyongsong proses Pilkades serentak bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).

"Perubahan perilaku korupsi menjadi perilaku jujur adalah komponen dasar yang sekaligus merupakan kunci menuju Indonesia maju, makmur dan sejahtera berlandaskan akhlakul karimah. Kami mengajak segenap lapisan masyarakat berperan aktif dalam upaya mendukung pemerintah dalam memberantas korupsi," pungkasnya. (za/mp)